JAKARTA (HAKA) – Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), akan menggelar peluncuran the state of Islamic economy report (SIER) periode 2020/2021, pada Selasa (17/11/2020).
Chairman IHLC, Sapta Nirwandar mengatakan, laporan SIER itu diadakan secara langsung di Hotel Raffles, Kuningan Jakarta.
“Dalam pertemuan besok itu, sesuai protokol kesehatan Covid-19 di masa pandemi,” ujarnya.
Kegiatan ini, akan dihadiri oleh 30 pimpinan dan lembaga penggerak ekonomi Islam Indonesia.
Di antaranya, MUI, KNEKS, MES, IAEI, NU, Muhammadiyah, universitas-universitas terkemuka di Indonesia, yang saat ini telah memilih konsentrasi penjurusan keilmuan ekonomi dan bisnis syariah.
“Seperti IPB, Unpad, IAIN dan seluruh kampus-kampus Perguruan Tinggi (PT) terkemuka lainnya,” sebut Sapta dalam press release yang diterima hariankepri.com.
Pertemuan itu nantinya, akan dihadiri oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin. Ini menunjukkan keseriusan Indonesia untuk mendedikasikan pengembangan ekonomi halal di tanah air.
“Setiap tahunnya, IHLC berkolaborasi dengan DinarStandard untuk meluncurkan report terpercaya dalam ekonomi Islam. Laporan inilah, yang menjadi rujukan dan menjadi masukan serta usulan, untuk pembuatan kebijakan pengembangan ekonomi Islam di Indonesia,” terangnya.
Selanjutnya secara teknis kegiatan launching, dirinya ditugaskan untuk memandu acara report talks tersebut. Yakni, dihadiri sejumlah pakar ekonomi Islam di antarnya Gunawan Yasni, Munifah Syahwani dan Irfan Syauqi Beik.
Salah satu tujuan, report talk dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang point-point penting ekonomi halal secara menyeluruh, sesuai hasil capaian yang dilaporkan Indonesia dalam State of Islamic Economy Report 2020/2021, di UEA pada hari ini Senin, 16 November 2020.
“Di tempat peluncuran SIER yang nyata (offline), bertempat di Hotel Raffles Kuningan Jakarta. Hotel ekonomi halal ini, juga dipilih Raja Salman menjadi hotel selama kunjungan kenegaraannya di Indonesia beberapa tahun lalu,” ucapnya.
Selain itu, kegiatan launching ini juga dihadiri para pelaku ekonomi halal, dari berbagai sektor usaha yang menunjukkan perkembangan ekonomi.
Sapta menyebutkan, usaha ekonomi halal yang berkembang pesat di tanah air, seperti makanan dan minuman, modest fashion, farmasi, kosmetik, pariwisata, media dan rekreasi akan bergabung dalam acara.
“Ditargetkan kehadiran peserta pada event maya secara virtual online mencapai 1.000 peserta. Selain Peserta-peserta hybrid (mata dan nyata) juga dihadiri 11 negara lainnya baik di Timur Tengah maupun Eropa dan Afrika,” tutur Sapta.
Ia menambahkan, pertemuan virtual online merupakan hal yang biasa. Namun kali ini menjadi istimewa, sebab acara report talk besok menjadi istimewa.
Istimewanya adalah, perpaduan kegiatan antara pertemuan dunia maya dan pertemuan nyata secara langsung, atau peluncuran dilakukan secara hybrid dan konsekutif.
Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan di 11 negara secara berkelanjutan dengan virtual yang berpusat di EUA.
Dan Indonesia menjadi negara pertama penerima peluncuran report, pada Selasa, 17 November 2020. Menyusul, Malaysia Rabu pada (18/11/2020), Maroko 19 November 2020, Spanyol Senin 23 November 2020, Nigeria 25 November 2020, India 26 November 2020, Singapore 2 Desember 2020, London 15 Desember 2020, Turki 23 Desember dan Jepang 26 Januari 2021. (rul)