JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2017, Selasa (30/5/2017). Acara ini digelar untuk mamacu pengembangan infrastruktur, penguatan investasi, peningkatan produksi, dan ekspor pangan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan sejauh ini pihaknya sudah menunjukkan peningkatan dalam berbagai hal di sektor pertanian. Namun, hasil tersebut harus kembali digalakkan.
“Capaian tahun ketiga pemerintahan cukup menggembirakan saat ini. Kami telah tunjukan pada dunia bahwa Indonesia bisa konsumsi beras tanpa impor ini tahun kedua,” kata Amran di Kementan, Jakarta Selatan.
Dia menambahkan, pada tahun ini, pencapaian hasil beras mencapai 19 juta ton. Keuntungan yang didapat senilai Rp 36 triliun. Sedangkan modalnya, kata dia, meningkat pada kisaran Rp 7 triliun dari anggaran sebelumnya.
“Jagung ada juga kenaikan, dulu impor sampai hari ini tidak ada impor lagi. Kenaikan empat juta ton,” kata dia.
Amran menilai, anggaran Kementan pada dulunya berkomposisi 35 persen untuk petani, sedangkan 65 persen untuk operasional pada institusinya. Namun, kata dia, setelah menjabat sebagai menteri, hal itu pun di balik.
“Kemudian kami balik, moratorium cat kator, perbaikan kantor diminimalisasi,” tandas dia.
Seperti diketahui, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2017 ini merupakan tindak lanjut dari pra-Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Pm-Musrenbangtan) Nasional 2017 yang telah dilaksanakan pada tanggal 17-19 Mei 2017 di IPB International Convention Center, Bogor.(jpnn.com)