JAKARTA – Tren inflasi pada awal tahun biasanya cukup tinggi di kisaran 0,5 persen hingga satu persen. Meski demikian, inflasi Januari tahun ini diproyeksi bakal moderat.
Lonjakan harga cabai rawit diperkirakan tidak terlalu membebani inflasi secara keseluruhan.
’’Cabai rawit bobotnya 0,3 persen. Dampak inflasi hanya sekitar 0,02 persen,’’ ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo saat dihubungi, Minggu (29/1/2017).
Sementara itu, kenaikan tarif listrik juga tidak berpotensi menyumbang inflasi.
Sebab, sekalipun tarif listrik rumah tangga berdaya 900 VA naik, tarif untuk pelanggan listrik dengan daya 1.300 VA ke atas justru turun.
’’Secara keseluruhan, inflasi Januari tampaknya akan moderat,’’ imbuhnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, kenaikan tarif listrik akan menjadi penyumbang utama inflasi Januari ini.
Selain itu, dia memperkirakan kenaikan harga cabai berpengaruh pada inflasi. ’’Secara keseluruhan, dampak dari kenaikan inflasi harga yang diatur pemerintah serta kenaikan volatile food diperkirakan 0,7–0,9 persen month to month atau 3,3–3,5 persen year on year,’’ urainya.
Untuk itu, Josua menyarankan pemerintah bisa menjaga stabilitas harga pangan. Di antaranya dengan meningkatkan pasokan komoditas pangan, khususnya cabai rawit.
Hal itu bertujuan meredam kenaikan inflasi pangan sehingga tidak sampai mendorong inflasi yang akan bersumber dari kenaikan tarif listrik.
Dari otoritas moneter, dia berharap Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya.(net)