Site icon Harian Kepri

Kepri Belum Ada Rumah Sakit Jiwa, Ansar Fungsikan RSUD Tanjunguban untuk ODGJ

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad didampingi Kadiskes Kepri, M Bisri saat membahas penambahan ruang perawatan untuk pasien ODGJ di RSUD Engku Haji Daud Tanjunguban, Kamis (4/11/2021)-f/istimewa-humprohub kepri

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi Kepri akan menambah kapasitas di RSUD Engku Haji Daud (EHD) Tanjunguban, Kabupaten Bintan, untuk perawatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Provinsi Kepri.

Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan, hal itu sebagai solusi jangka pendek, dalam melayani para pasien ODGJ di Kepri, sambil menunggu pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Kepri, yang saat ini masih dalam tahap perencanaan.

Pasalnya, hingga hari ini rata-rata hampir 50 pasien ODGJ dikirim ke Pekanbaru untuk menjalani perawatan. Karena keterbatasan tempat perawatan. Sebab, di RSUD EHD itu, hanya memiliki 20 tempat tidur untuk perawatan pasien ODGJ.

“Langkah jangka pendek yang memungkinkan adalah menambah kapasitas perawatan pasien gangguan jiwa di RSUD EHD, dengan mengurangi kapasitas perawatan khusus Covid-19 mengingat angka BOR yang telah menurun,” katanya, Kamis (4/11/2021) kemarin.

Hal itu juga, untuk mengurangi tingginya angka pemasungan terhadap penderita ODGJ di kabupaten/kota di Kepri. Setelah kapasitas ruang perawatan di RSUD EHD itu ditambah, maka, pemda di kabupaten/kota agar dapat langsung mengirimkan pasien ODGJ tidak mendapatkan perawatan di daerahnya ke RSUD EHD.

“Untuk langkah jangka menengahnya kita akan segera menyurati Kemenko PMK, mengenai keberlanjutan pembangunan RSJ di Kepri. Masalah lahan juga akan segera kita selesaikan,”jelasnya.

Khusus, untuk pembangunan RSJ di Kepri Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyampaikan, baik lahan maupun pembangunan RSJ itu nantinya akan dikerjakan oleh Pemprov Kepri.

“Kementerian kesehatan yang akan menyediakan peralatan pendukungnya, maka perlu dipetakan langkah jangka pendek dan menengahnya,” tuturnya.

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Pemprov Kepri dr Vitta Deskawaty menambahkan, bahwa di Kepri untuk tenaga Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa sudah cukup mumpuni dengan total 12 orang.

“SPKJ kita tersebar di Tanjungpinang, Batam, Karimun, dan Natuna,” jelasnya. (kar)

Exit mobile version