Oleh: Robby Patria
Wakil Ketua ICMI Tanjungpinang
Pada 15 Juni 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau merilis nilai ekspor Provinsi Kepulauan Riau Mei 2021 mencapai US$1.268,25 juta atau turun 8,14 persen dibanding April 2021.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Provinsi Kepulauan Riau selama bulan April 2021 tercatat sebanyak 248 kunjungan.
Hal ini berarti mengalami penurunan 42,06 persen dibanding bulan sebelumnya, di mana pada Maret 2021 tercatat sebanyak 428 kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan April 2020, terjadi penurunan sebesar 40,53 persen.
Biasanya, kunjungan wisman di Kepri pada April 2019 tercatat di BPS menembus 236 ribu orang. Kemudian di April 2020 1.139 orang. Sekarang hanya 248 kunjungan. Tentu dapat bayangkan berapa banyak sektor pendukung pariwisata terdampak akibat minimnya wisman.
Ketika Singapura sebagai negara tujuan ekspor terbesar Kepri masih melakukan kebijakan ketat soal pencegahan Covid 19, maka ekspor Kepri nampaknya akan berdampak selama Mei kemarin. Agaknya selama Juni bisa jadi akan terjadi hal yang sama.
Data BPS terakhir masih mencatat tingkat pengangguran masih tinggi 10,12 persen. Jika kondisi saat ini tak ada investasi asing masuk atau investasi nasional, maka lapangan pekerjaan tak tersedia. Kita berharap upaya Ansar menarik investasi dari Hongkong bisa terlaksana agar Kepri keluar dari tekanan ekonomi.
Di Batang, Jawa Tengah, misalnya perusahaan kaca asal Korea Selatan menanamkan investasi senilai Rp5 triliun. Perusahaan itu akan menjadi pabrikan kaca terbesar di Asia Tenggara. Mereka mulai operasi 2024.
Ada harapan baik dari Singapura, negara itu mulai menganggap covid19 flu biasa. Sehingga tak akan melakukan kebijakan khusus karantina bagi pelancong yang masuk ke negara itu ke depannya. Mereka akan menerapkan hidup berdampingan dengan covid19 yang disebut mereka new normal.
Tapi rencana kebijakan tersebut belum tahu kapan akan dilakukan. Karena saat ini mereka meningkatkan program vaksinasi bagi warga mereka. Vaksinasi warga sebanyak banyaknya dianggap akan menyebabkan Covid dapat dikendalikan. Dan tak berbahaya. Sehingga rumah sakit tak penuh.
Sampai sejauh ini Senin (5/7/2021), warga Singapura yang meninggal akibat covid19 sebanyak 36 orang. Dengan warga tertular tak lebih 62.606 orang. Sementara di Kepri jumlah kasus sampai dengan Minggu (4/7/2021) sudah 27.854. Dengan angka Kematian 603 orang.
Harmoni
Gubernur Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Marlin Agustina tak dalam kondisi baik baik saja. Hal itu memuncak dilihat ketika Marlin sengaja tak menghadiri pelantikan Plh Sekretaris Daerah Lamidi.
Walaupun Marlin ditelepon Ansar satu hari menjelang pelantikan, bisa jadi mengabarkan untuk melantik Lamidi dan pejabat lainnya, maka Marlin tak menerima telepon tersebut.
Karena tak ada lagi yang perlu dirundingkan karena izin Menteri Dalam Negeri terkait pelantikan pasti sudah dipegang Ansar. Karena kepala daerah dapat melantik pejabat harusnya setelah 6 bulan dilantik. Bisa saja dilantik dengan alasan tertentu dan harus mendapat persetujuan Mendagri.
Kedua pemimpin itu harus harmonis sehingga bisa fokus memberikan perhatian kepada masyarakat Kepri di saat kondisi pandemi saat ini.
Sejumlah janji politik kepada masyarakat Kepri sudah seharusnya diwujudkan. Karena janji itu adalah utang yang harus diselesaikan. Karena yang membuat dan berjanji adalah calon kepala daerah agar mereka mendapatkan hati pemilih ketika kampanye.
Jika sudah terpilih maka janji itu seharusnya diwujudkan sebagai keputusan politik. Donald Trump dulu pernah berjanji membuat pagar memisahkan Meksiko-Amerika. Nilai proyek menembus 5 miliar Dollar US. Walaupun ditolak DPR, Trump tetap ngotot untuk membangun tembok itu karena bagian dari janji politiknya. Akhirnya dia memilih menyatakan kondisi darurat.
Itulah cara Trump mewujudkan janji politiknya kepada pemilih lewat cara yang tak biasa. Walaupun ide Trump ditolak DPR.
Janji politik terbesar kepala daerah hasil pilkada 2020 adalah mereka akan berupaya mengatasi pandemi. Karena itu tema pokok dibahas dalam debat kepala daerah yang dibuat KPU daerah.
Dan kita bisa lihat kepala daerah hasil pilkada 2020 memang kualahan menekan laju pandemi. Ketika laju pandemi melesat lebih laju dibandingkan dengan vaksinasi, maka banyak korban yang berjatuhan. Di Kepri kita bisa lihat ada warga yang meninggal akibat tak mendapatkan rumah sakit untuk perawatan.
Sistem kesehatan kita tumbang. Karena kepala daerah masih gamang dalam memilih menarik rem darurat atau membiarkan saja berjalan. Sambil menerbitkan surat edaran soal ini dan itu.
Akhirnya kita bisa melihat banyak contoh negara di dunia model Selandia Baru, Vietnam, China, Australia, Taiwan adalah sejumlah negara yang masih bisa mengecap pertumbuhan ekonomi. Karena mereka bisa meredam covid19 dengan kebijakan yang tegas.
Jangan banyak berharap ekonomi akan bangkit ketika pandemi masih banyak membuat rakyat sakit. Atasi pandemi, maka ekonomi akan bergerak maju. Kita berharap kepala daerah di Kepri membuat keputusan tegas dalam mengendalikan pandemi demi keselamatan kita bersama.
Contoh bagus Amerika Serikat yang babak belur di zaman Presiden Trump kini mulai bangkit. Presiden Joe Biden mengatasi masalah kesehatan terlebih dahulu kemudian baru memberikan bantuan insentif fiskal yang maksimal di sisi perekonomian.
Kini Amerika mulai melalui pandemi dari 300 ribu kasus per hari menjadi 4 ribu kasus saja. Dan beberapa negara bagian di sana mulai melepas masker. Restoran misalnya sudah boleh buka maksimal. Amerika sukses melalui pandemi berpedoman dengan science. Pulihnya sistem kesehatan negara atau daerah akan diikuti dengan pulihnya perekonomian. ***