TANJUNGPINANG (HAKA) – Ketua Forum RT/RW Kota Tanjungpinang Hasirin menilai, Pemko Tanjungpinang di bawah kepemimpinan Rahma, sudah banyak berbuat dan berdampak ke masyarakat.
“Kalau ada yang bilang, pemerintahan berjalan di tempat, itu penilaian subjektif,” ujarnya.
Menurutnya, penilaian tentu saja tidak bisa hanya didasarkan pada unsur suka, atau tidak suka. Penilaian subjektif, akan mengaburkan objektivitas sudut pandang seseorang.
“Yang tidak suka tentu akan terus menilai negatif. Tidak objektif sesuai dengan fakta-fakta yang sesungguhnya. Jadi sebaiknya hindari penilaian subjektif, mari buka mata melihat fakta sesungguhnya,” sebutnya.
Ia menambahkan, dari sisi peningkatan pelayanan aparatur kepada publik, Wali Kota Rahma telah membangun Mal Pelayanan Publik (MPP), yang mampu mempersingkat waktu dan proses layanan administrasi pemerintahan.
“Di sektor pertanian, wali kota telah mendistribusikan pupuk, bibit tanaman, bibit perikanan, dan alat pendukung lainnya yang ditujukan untuk membangun semangat kemandirian ekonomi warga,” ungkapnya.
Lalu, sambung Hasirin, revitalisasi pasar, da peningkatan kapasitas Melayu Square hingga menjadi lebih representatif untuk pedagang dan masyarakat, juga satu dari sekian banyak program pembangunan Wako Rahma.
“Belum lagi akau potong lembu yang akan direvitalisasi juga di Tahun 2023 ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sentra IKM Kota Tanjungpinang Supeno, menilai Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, memiliki kebijakan yang tegas dan jelas untuk membangun ekonomi kerakyatan di Tanjungpinang.
Hal itu dikatakan Supeno, karena Pemko Tanjungpinang, memfokuskan anggaran untuk sektor pemulihan ekonomi serta penanganan dan pengendalian virus mematikan tersebut.
Supeno menceritakan bahwa General Manager Angkasa Pura sampai menyatakan masyarakat Tanjungpinang bersyukur karena memiliki wali kota yang sangat luar biasa dalam membangun IKM di Tanjungpinang.
“Kita tahu anggaran sangat terbatas, tapi wali kota memiliki visi yang jelas dalam menghidupkan ekonomi kecil. Kami para pelaku UMKM dan IKM sangat antusias, dan itu bisa terlihat,” ungkap Supeno.
Supeno menambahkan, banyak kebijakan dan upaya wali kota dalam membangun dan menghidupkan usaha kecil di Tanjungpinang.
Tidak hanya memberikan bantuan peralatan pendukung industri kecil, bahkan wali kota sampai mengurus persoalan kemasan dan pemasaran produk IKM/UMKM.
“Swalayan saja saat ini harus menyediakan tempat khusus untuk menampung produk UMKM. Ini kebijakan yang tegas dan nyata untuk membantu kami,” pungkasnya.
Saat Hari Jadi Tanjungpinang, Jumat (6/1/2023) Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, juga menyerahkan bantuan berupa mesin jahit, mesin jahit obras, dan mesin kopi kepada pelaku usaha kecil, yang diserahkan langsung di gedung wanita Tun Fatimah.
Sedangkan di halaman kantor Wali Kota, Rahma menyerahkan bantuan mesin potong rumput kepada 30 ketua RT/RW, serta menyerahkan beras 10kg bagi 1.055 dhuafa melalui zakat profesi pegawai Pemko Tanjungpinang.
Ada juga bantuan sebanyak 150 buah mesin jahit dan 50 buah mesin jahit obras diserahkan kepada pelaku usaha penjahit rumahan, serta 30 mesin kopi diberikan untuk pelaku usaha kedai kopi.
“Bantuan alat atau mesin yang diserahkan ini adalah sebagai upaya Pemko Tanjungpinang agar usaha yang dijalankan bapak ibu semakin berkembang. Dan diharapkan dapat menjadi jembatan untuk peningkatan omset usaha sehingga berdampak pada pemulihan ekonomi daerah,” tutupnya. (adv)