Site icon Harian Kepri

Ketua Komisi II DPRD Kepri Dorong Pemprov Berikan Alsintan untuk Petani

Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin ketika mengunjungi di Kampung Manggarai Sungai Tongkang, Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam-f/istimewa-dok pribadi

BATAM (HAKA) – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin mendorong Pemprov Kepri dan Pemko Batam, memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada petani ubi.

“Khususnya petani di Kampung Manggarai Sungai Tongkang, Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam,” ucapnya kepada hariankepri.com.

Menurutnya, alsintan tersebut sangat diperlukan oleh para petani di sana. Karena selain untuk mempermudah penanaman, alsintan itu juga bertujuan untuk meningkatkan produksi ubi para petani tersebut.

“Setiap hari petani di Kampung Manggarai Sei Tongkang ini panen 20 ton ubi. Selama ini mereka menggunakan pacul, perlu ada traktor agar pekerjaan mereka semakin mudah,” katanya, Rabu (7/2/2024).

Lebih lanjut, Politisi PKS itu menuturkan, para petani perlu membentuk kelompok tani untuk mendapatkan bantuan Alsintan dari pemerintah, namun terkendala status lahan hutan lindung dan berada di kawasan Waduk Duriangkang.

Wahyu pun meminta agar Pemko Batam dan Pemprov Kepri mencarikan solusi agar para petani tetap bisa mendapatkan Alsintan.

“Perlu dicarikan solusinya oleh pemerintah. Karena mereka sudah berkontribusi memenuhi pasokan ubi di Batam dan salah satu pahlawan inflasi,” sebutnya.

Selain alsintan, sambungnya, pihaknya juga meminta kepada Pemda agar dapat juga memberikan bantuan pupuk dan BBM subsidi kepada para petani tersebut. Karena kata dia, sampai hari ini para petani itu belum menikmati pupuk subsidi dan listrik PLN.

“Untuk memenuhi kebutuhan, petani menggunakan pupuk dan BBM industri. Karena itu mereka juga perlu mendapatkan bantuan pupuk dan BBM subsidi karena sebagian belum mendapat listrik PLN,” ujar Anggota DPRD Kepri Dapil Kepulauan Riau 6 ini.

Sementara itu, Nikolausdeot salah satu petani di kampung itu mengaku sudah 24 tahun tinggal di Kampung Manggarai Sungai Tongkang.

Selain dia, kampung ini juga dihuni 135 kepala keluarga yang mayoritasnya berprofesi sebagai petani ubi.

“Kami disini sudah lebih kurang 24 tahun dan kami tidak pernah diperhatikan pemerintah,” tuturnya.

Menurutnya, ia dan para petani di kampung itu sudah dua kali membentuk kelompok tani demi mendapatkan bantuan alsintan, pupuk, dan BBM subsidi dari pemerintah.

Namun, sayangnya usaha tersebut tidak pernah membuahkan hasil, karena tidak mendapat tanggapan dari pihak Kelurahan Mukakuning.

“Lurah Mukakuning tidak memberikan rekomendasi dengan alasan lahan tersebut merupakan hutan lindung Waduk Duriangkang,” ucapnya.(kar)

Exit mobile version