Site icon Harian Kepri

Ketua LAM Natuna: Tak Takut Peluru Cuma Mau Natuna Aman

Ilustrasi senjata api

RANAI (HAKA) – Tegar, berani dan kukuh, itu kesan yang ditangkap dari Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Natuna Wan Zawali. Tak sedikitpun terlihat raut wajah risau atau takut di wajahnya, Kamis (30/3) saat menggelar jumpa pers di DPRD Natuna. Padahal, dia baru saja mengalami teror yang menyeramkan.

Kediamannya dihujani peluru senjata api jenis senapan, Selasa (28/3/2017) dini hari oleh oknum bergaya ala koboi. Meski jumlah penduduk di Natuna tak seramai Tanjungpinang atau Batam, namun sampai hari ini siapa pelakunya masih bebas berkeliaran.

Dari keterangan pers Wan Zawali, pelakunya diduga dua orang dan menggunakan satu unit sepeda motor. Secara jelas Wan Zawali, mengatakan, “Rasa-rasanya pelakunya hanya 2 orang. Karena suara motor yang saya dengar cuma satu saja.”

Sebelum menyampaikan kisah horor dini hari ini, Wan, menegaskan kedatangannya ke DPRD Natuna bukan karena takut. Bukan juga karena rumah dan mobilnya dilubangi peluru.

“Saya cuma ingin Natuna aman dan damai untuk selama-lamanya. Saya tidak ingin masyarakat Natuna terganggu atau terusik dengan kedatangan siapapun ke Natuna,” tegasnya.

Wan memang tidak takut! Malam itu, begitu tersadar ada bunyi tembakan bukannya dia bersembunyi di kolong tempat tidur. Dia langsung mengambil sebatang kayu dan anaknya mengambil sebilah parang. Siap untuk meladeni koboi bersenapan di halaman. Tapi koboi itu ngacir melarikan diri usai memuntahkan 10 peluru ke rumah Wan.

Malam itu Wan memang hanya tinggal berempat di rumahnya. Dia sendiri, istrinya, anaknya dan cucunya. Akan tetapi tidak ada rasa gentar di hatinya. Meski hanya bersenjata sebatang kayu.

Begitu tegarnya dia hingga keesokan harinya dia pun masih cuek dengan teror itu. Juga tak sibuk mencari jejak peluru koboi itu di halaman rumahnya. Barulah siangnya setelah kedatangan anaknya yang lain dari Ranai, suasana berubah total. Apalagi, setelah dia melapor ke Babinsa dan Babinkamtibmas.

Berduyun-duyun orang datang ke rumahnya. Dari warga biasa hingga pejabat-pejabat terpenting di Kabupaten Natuna.

Di ujung konferensi pers, Wan kembali menegaskan sikapnya, bahwa aksi koboi ini harus dituntaskan. Agar tidak terulang lagi kepada siapapun. Dia juga minta warga Natuna tetap tenang. Tapi tetap waspada. (fer)

Exit mobile version