ACEH (HAKA) –Provinsi Aceh mendapat apresiasi dari Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Letjen TNI Purn Marciano Norman, atas kesiapannya menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Apresiasi tersebut diberikan, kepada Gubernur Aceh, karena pemerintah daerah menyiapkan segala hal sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur Aceh atas kesungguhan dan dedikasinya,” ujarnya.
Dia berharap, seluruh atlet dari daerah masing-masing juga bisa menjadikan PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini berjalan dengan sukses.
“Saya optimistis ini akan sukses, akan ada rekor nasional dan pemecahan rekor internasional. Sehingga PON Aceh-Sumut 2024 dikenang,” paparnya.
Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah menyampaikan, dalam persiapan kegiatan itu, ada beberapa target yang harus diselesaikan. Dimulai dari renovasi dan pembangunan kembali venue cabang olahraga oleh pemerintah, melalui anggaran APBN maupun APBA.
“Proses pembangunannya dipacu secara matang, dengan harapan pada awal Agustus 2024 seluruh venue sudah dapat digunakan,” jelasnya.
Bustami juga menjamin, penyelenggaraan pertandingan dapat berjalan lancar tanpa berbenturan dengan ketentuan hukum di Provinsi Aceh.
“Termasuk beberapa cabang olahraga yang membutuhkan pakaian khusus, akan di perbolehkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, beberapa proses renovasi dan pembangunan kembali venue PON XXI di Kota Banda Aceh, terdiri dari 12 venue.
“Seperti renovasi Stadion Harapan Bangsa dan Gedung PABSI Komplek SHB, berjalan sesuai rencana. Proyek-proyek ini dipacu untuk selesai pada awal Agustus 2024,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengutarakan, bahwa PON XXI Aceh-Sumut 2024 akan mempertandingkan 33 cabang olahraga dengan total 515 nomor pertandingan, menarik partisipasi sekitar 6.854 atlet dari berbagai daerah.
“Dengan persiapan yang matang ini, Aceh siap menyelenggarakan PON XXI Aceh-Sumut 2024, dengan harapan akan ada pencapaian rekor nasional dan internasional,” pungkasnya. (dim)