TANJUNGPINANG (HAKA) – Sebanyak 113 paket proyek, dengan pagu anggaran Rp 100 miliar batal dilelang tahun 2018 ini. Demikian ditegaskan Kepala Biro Pelayanan Pengadaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Misbardi.
Ia menyebut, penyebab batalnya proyek-proyek itu dilelang, disebabkan karena defisit anggaran pada APBD P 2018.
“Paket-proyek itu terkena efisiensi, dan ditarik kembali oleh OPD,” ujarnya, Rabu (10/10/2018).
Menurutnya, paket proyek yang batal dilelang tersebut merupakan proyek pendukung dan bukan proyek strategis. Paket proyek itu terdiri dari paket proyek pengadaan serta jasa konsultan.
“Tidak ada yang fisik, ini sifatnya hanya paket pendukung saja. Misalnya, untuk paket jasa konsultan pengerjaan proyek tahun 2019,” jelasnya.
Dengan ditariknya ke 113 paket proyek tersebut, total keseluruhan paket proyek Pemprov Kepri yang dilelang pada tahun 2018 ini sebanyak 300 paket dengan pagu sebesar Rp 1,088 triliun. Dari yang sebelumnya berjumlah 413 paket dengan total pagu sebesar Rp 1,1 triliun.
Ia juga menyampaikan, dari 300 paket proyek Pemprov Kepri tahun 2018 ini. Paket proyek strategis Pemprov Kepri, seluruhnya telah rampung dilelang. Termasuk salah satunya Penataan Kawasan Gurindam 12.
“Alhamdulillah, seluruh paket strategis sudah selesai lelang semua dan tidak ada yang ditunda maupun gagal lelang,” sebutnya.
Dari 300 paket proyek Pemprov Kepri pada tahun ini. Hanya tersisa 4 paket proyek dengan pagu sekitar Rp 1miliar yang masih dalam proses pelelangan.
“Insya Allah bulan ini selesai semua paket proyek kita lelangkan dan ini juga sesuai dengan time schedule kita,” tandasnya.(kar)