TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad berharap, seluruh bupati dan wali kota di Provinsi Kepri, untuk menunda rencana pembelajaran tatap muka di sekolah.
Alasannya, ia khawatir kasus Covid-19 di Provinsi Kepri yang saat ini sudah mulai landai, dapat kembali melonjak jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan.
“Saya minta dipertimbangkan kembali kebijakan tatap muka tersebut, karena lebih susah bagi kita menangani perlonjakan kasusnya kalau nanti naik lagi,” katanya, saat memimpin Rapat Penanganan Pandemi Covid-19 dan Vaksinasi se-Kepulauan Riau dari Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Kamis (19/8/2021) malam.
Dijelaskannya, meskipun di sekolah anak-anak sudah diatur sedemikian rupa untuk menjaga jarak di ruang kelas. Namun, hal itu tak dapat menjamin para siswa dapat terus menjaga protokol kesehatan, utamanya usai melaksanakan pembelajaran di sekolah.
Apalagi kata dia, indeks penurunan angka positif Covid-19 sejalan dengan indeks penurunan pergerakan mobilitas masyarakat.
Maka upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah membatasi pergerakan masyarakat termasuk menunda pembelajaran tatap muka.
“Meskipun dari pemerintah pusat sudah memberikan izin, tetapi kebijakan di daerah tetap kita yang putuskan,” tegasnya.(kar)