Site icon Harian Kepri

Kinerja Baik Ansar Terbukti Lewat Fakta: 18 Bulan Pimpin Kepri, Ekonomi Sudah 5 Persen

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad berdiskusi dengan Kepala Dinas PUPRP, Abu Bakar dan Kadiskominfo, Hasan saat meninjau lokasi pembangunan jalan di Kota Batam, Sabtu (12/3/2022)-f/istimewa-diskominfo kepri

TANJUNGPINANG (HAKA) – Sejak Gubernur Ansar memimpin Kepri, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau terus membaik dan menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa program recovery ekonomi yang dijalankan selama ini sangat efektif dan relevan untuk mendongkrak ekonomi Kepri.

Sebagaimana diketahui, Ansar-Marlin dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri pada 25 Februari 2021. Artinya, hingga Agustus 2022, sudah 18 bulan Ansar memimpin Kepri.

Tak menunggu lama, usai dilantik, Ansar langsung menjalankan program kerjanya. Salah satunya recovery ekonomi Kepri yang pernah terpuruk hingga minus 3,80 persen sepanjang tahun 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri secara kumulatif sepanjang tahun 2021 sebesar 3,43 persen. Angka itu jauh lebih tinggi, jika dibandingkan dengan tahun 2020.

Perekonomian Kepri yang tumbuh positif itu, dipengaruhi oleh beberapa fenomena, seperti, adanya peningkatan ekspor sepanjang Januari-Desember 2021 dibanding periode yang sama di tahun 2020.

Data BPS Kepri, sepanjang Januari hingga Desember 2021 total nilai ekspor Kepri sebanyak US$16.019,02 juta. Angka itu, meningkat sebesar 33,42 persen dibanding periode yang sama di tahun 2020 yang sebesar US$12.006,08 juta.

Selain itu, fenomena lain yang turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi Kepri di tahun 2021 yakni, peningkatan jumlah penumpang moda transportasi laut maupun udara.

Hal ini dikarenakan, ada kebijakan pelonggaran pembatasan masyarakat, setelah melandainya kasus konfirmasi Covid-19 di Kepri.

Realisasi belanja pegawai dan belanja barang dan jasa di instansi pemerintah menjelang akhir tahun, juga memberi andil terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri di tahun 2021.

Kemudian, geliat pembangunan yang dilakukan sepanjang triwulan IV di Provinsi Kepri, juga ikut memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri di tahun 2021.

Gubernur Ansar Ahmad saat menyapa para pedagang di Pasar Tanjungpinang

Tren positif pertumbuhan ekonomi di Kepri juga terus berlanjut di tahun 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat, pada triwulan II-2022 perekonomian Kepri tumbuh sebesar 5,01 persen.

Angka tersebut, hampir mendekati pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan II (April-Juni) tahun 2022, yang angkanya sebesar 5,44 persen.

“Ekonomi Kepri triwulan II tahun ini, dibandingkan dengan triwulan I tahun ini juga, ada pertumbuhan 2,13 persen,” ujar Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus sebagaimana dilansir dari Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Kepri, Jumat (5/8/2022).

Terpisah, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, tren positif pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri di tahun 2022 ini, tentunya berkat kerja keras dan kerja bersama Pemprov Kepri, bersama Forkompinda dan masyarakat, dalam menjalankan program pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Ansar menyebut, capaian positif itu, dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan, yang dijalankan oleh pemerintah serta perkembangan kasus dan capaian vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kepri yang semakin hari terus menunjukkan tren yang positif.

Dia menjelaskan, perkembangan kasus Covid-19 di Kepri yang terus melandai dan ditambah dengan capaian vaksinasi Covid-19 yang tinggi, telah menumbuhkan rasa optimisme para pelaku usaha dan investor.

Dunia usaha dan investasi di Kepri, sambungnya, yang lesu selama dua tahun terakhir, di awal tahun 2022 secara perlahan mulai terlihat bangkit.

Hal itu kata dia, dapat dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepri pada Februari 2022 yang turun sebesar 2,10 persen dibanding dengan Februari 2021.

Penurunan angka TPT tersebut jelasnya, karena dipengaruhi oleh peningkatan serapan tenaga kerja disejumlah lapangan usaha di Kepri.

“Ini menunjukkan kesungguhan kita semua (pemerintah, forkompinda dan masyarakat,red) dalam menangani Covid-19 dan menjalankan program pemulihan ekonomi sudah mulai membuahkan hasil yang positif,” katanya, kepada hariankepri.com.

Lebih lanjut ia mengutarakan, kebijakan Pemerintah Pusat yang menyetujui usulan dari Pemprov Kepri untuk menerapkan skema travel bubble Batam, Bintan dan Singapura, juga telah memberikan pengaruh yang cukup positif, terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri diawal tahun 2022 ini.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat menyambut wisman perdana yang masuk ke Kepri-f/istimewa-diskominfo

Karena, sambungnya, sejak kebijakan itu dijalankan pada 23 Februari 2022 lalu, dunia pariwisata di Kepri yang sempat lesu karena pandemi secara berangsur-angsur mulai kembali bangkit.

Kondisi itu, dapat dilihat dari data jumlah kunjungan wisman ke Provinsi Kepri selama Maret 2022 yang secara persentase meningkat sebesar 274,45 persen dari bulan sebelumnya.

“Dengan melihat perkembangan pariwisata dan kebijakan pemerintah yang terus memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk berkunjung, tentu kita optimis ditriwulan berikutnya pertumbuhan ekonomi Kepri akan semakin lebih baik,” harapnya.

Ansar melanjutkan, sebagai upaya untuk meningkatkan tren positif pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri ditahun 2022 ini. Di triwulan II-2022 Pemprov Kepri ujarnya, mempercepat proses pelelangan proyek dan pengadaan barang/jasa.

Hal ini, sambungnya, bertujuan agar anggaran yang dialokasikan di APBD maupun APBN, dapat cepat terserap dan diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri. Sebagaimana yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo.

Selain program recovery ekonomi yang dijalankan selama ini, pembangunan infrastruktur di seluruh kabupaten dan kota di Kepri juga terus digesa oleh Ansar.

Ansar menyampaikan, di tahun anggaran 2022, Pemprov Kepri melakukan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur strategis disejumlah kabupaten/kota Provinsi Kepri.

Yakni, pembangunan rumah adat di kawasan Gurindam 12, Tepi Laut, Kota Tanjungpinang. Proyek penataan kawasan wisata di Sei Enam Kijang, Kabupaten Bintan dan proyek penataan kawasan Masjid Raya Nur Ilahi di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang.

Kemudian, pembangunan gedung diklat, pembangunan gedung quran center, dan pembangunan gedung Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang.

Selanjutnya, pembangunan gedung LAM, di Kota Tanjungpinang dan pembangunan gedung BLK di Kabupaten Karimun.

Pemerintah Provinsi Kepri juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 60 miliar di APBD tahun 2022, untuk pembangunan Prasarana Utilitas Umum (PSU) di Kota Batam.

Adapun bentuk pekerjaan yang dibangun yakni, jalan lingkungan, drainase, dan balai warga dengan jumlah paket sebanyak 388. Dari jumlah itu, sebanyak 110 paket pekerjaan telah rampung dikerjakan.

“Kita juga akan merekonstruksi kembali kantor penghubung Kepri yang ada di Jakarta agar bisa menjadi rumah singgah bagi warga Kepri yang ada di Jakarta. Dan tahun 2022 nanti Pemprov Kepri juga akan membangun gedung etalase Dekranasda,” ujarnya. (arp/kar)

Exit mobile version