BINTAN (HAKA) – Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan Syukur Haryanto menanggapi masalah nelayan Bintan yang sering ditangkap oleh Petugas Malaysia, lantaran diduga masuk wilayah perbatasan negara tersebut.
“Harusnya masalah yang sering berulang kali itu diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia,” ucapnya, kemarin.
Syukur menyarankan, salah satu solusinya adalah Pemerintah Indonesia dan Malaysia melakukan kerjasama, terkait lintas batas nelayan ketika melaut.
“Harus ada upaya-upaya negosiasi dalam bentuk diplomasi kedua negara,” ucapnya.
Menurutnya, KNTI Bintan terus berupaya memberikan penguatan terhadap nelayan tradisional dengan berbagai sosialisasi tentang peningkatan pengetahuan dalam melakukan aktivitas di laut.
“Kami KNTI Bintan sudah sering lakukan sosialisasi penguatan kepada para nelayan,” terangnya.
Bahkan kata dia, pihaknya juga sering berdialog dengan Pemerintah melalui forum stakeholder terkait untuk terus melakukan pengawasan terhadap nelayan saat beraktivitas di laut.
“Tapi kami sayangkan semua upaya yang dilakukan itu tidak berjalan maksimal,” imbuhnya.
Syukur menerangkan kembali, bahwa tiga nelayan Desa Berakit berinisial I (31), AB (23) dan TH (30) saat ini sedang menjalani rangkaian pemeriksaan dari Kepolisian Kerajaan Malaysia (KKM), di Tanjung Sedili, Johor, Malaysia.
“Ketiga nelayan itu diamankan oleh Petugas Malaysia, Kamis (3/10/2024) lalu. karena memasuki perairan negara itu,” ucapnya. (rul)