Site icon Harian Kepri

Komisi I DPRD Natuna Cek Kondisi Siswa yang Mulai Belajar di Sekolah

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Natuna, Wan Arismunandar saat menyampaikan pesan kepada siswa-f/dani-hariankepri.com

NATUNA (HAKA) – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Natuna, Wan Arismunandar melakukan kunjungan ke SDN 002 Ranai, Senin (3/8/2020).

Kunjungannya tersebut dilakukan, untuk memastikan pembelajaran di sekolah, harus tetap mengedepankan protokol kesehatan, supaya siswa disekolah aman dari penyebaran Covid-19.

“Saya datang ke sini untuk memastikan kegiatan belajar tatap muka harus lancar,” ujarnya.

Wan Aris berpesan kepada siswa, untuk terus semangat belajar, dan selalu menggunakan masker baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan.

“Kecuali kalau kalian mau bertanya dan menjawab pertanyaan guru baru boleh dibuka sebentar,” pesan Wan Aris.

Suasana pertemuan dengan Kepala SDN 002 Ranai Nurhayati dan Pengawas SD Kecamatan Bunguran Timur Suhardi-f/dani-hariankepri.com

Sementara itu Kepala SDN 001 Ranai, Nurhayati mengatakan, pihaknya memastikan bahwa proses belajar mengajar di sekolah berlangsung dengan baik.

Untuk menghindari kerumunan, siswa di sekolah pembelajaran dibagi menjadi beberapa shift.

“Shift pagi untuk empat kelas dua shift dan siang dua kelas, siswa hanya 1 jam saja di sekolah,” paparnya.

Setelah mematau kondisi belajar di dalam kelas, Wan Aris menyempatkan diri berdialog dengan pihak Kepala Sekolah dan Pengawas SD Kecamatan Bunguran Timur.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai kendala proses pembelajaran. Di antaranya masih kurangnya lokal untuk menampung siswa.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Natuna, Wan Arismunandar bersama guru dan siswa di SDN 2 Ranai-f/dani-hariankepri.com

“Akibatnya, pembelajaran di sekolah kami terbagi menjadi pagi dan siang, masih kurang sekitar 6 lokal lagi,” terangnya.

Ada hal yang menarik yang disampaikan oleh Pengawas SD Kecamatan Bunguran Timur, Suhardi.

Dia mengungkapkan kekhawatirannya, terhadap kondisi siswa. Mengingat peningkatan kasus Covid-19 di Tanjungpinang, takut berimbas kepada wilayah Natuna.

“Saya meminta pemerintah mempertimbangkan kembali proses pembelajaran tatap muka di sekolah,” ujarnya.

Menanggapi masukan-masukan tersebut, Wan Aris berjanji akan menyampaikannya kepada dinas terkait, supaya mendapatkan perhatian. (dan)

Exit mobile version