NATUNA (HAKA) – Mangkraknya pembangunan puskesmas di dua kecamatan, yang berbuntut pada pemutusan kontrak, membuat kesal Sekretaris Komisi I DPRD Natuna, Husin.
Kepada hariankepri.com, dia mengungkapkan kekesalannya. Apalagi, salah satu puskesmas yang tidak selesai itu berada di Kecamatan Midai.
“Sebagai putra asli Midai saya merasa kecewa dengan tidak selesainya bangunan puskesmas ini,” ujarnya saat ditemui di Ruang Komisi I DPRD Natuna, Selasa (25/2/2020).
Husin menyampaikan, masyarakat Midai jelas dirugikan dengan mangkraknya puskesmas tersebut.
“Banyak yang ngadu ke saya, sebagai masyarakat mereka menginginkan fasilitas puskesmas yang lebih lengkap. Ini malah tak selesai,” ujarnya.
Husin berharap pihak terkait segera melanjutkan pekerjaan puskesmas tersebut, bukan hanya yang di Kecamatan Midai tetapi di kecamatan lainnya juga.
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Natuna, Hikmat Alamsyah mengakui bahwa pekerjaan puskesmas yang tidak selesai, sudah diputus kontrak.
“Sudah diputus kontraktornya, dan kami juga bayarkan sesuai progres pekerjaan. Yang di Kecamatan Midai progresnya cuma sampai 48,5 persen,” ujarnya kepada hariankepri.com, Selasa (24/2/2020).
Hikmat juga menambahkan bahwa pembangunan puskesmas tersebut akan dilanjutkan tahun ini.
“Tinggal menunggu hasil audit BPK yang akan keluar bulan Mei 2020,” terangnya.
Berdasarkan data yang diperoleh hariankepri.com, pekerjaan Pembangunan Puskesmas Midai, dengan nama paket pekerjaan Relokasi/pembangunan baru Puskesmas Midai, pagu anggarannya Rp 5,7 miliar, dan dimenangkan oleh CV Tri Buana Citra Perkasa. (dan)