Site icon Harian Kepri

Komisi II Kritisi Program Operasi Pasar Disperindag: Tak Selesaikan Masalah

Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin mengkritisi, kebijakan operasi pasar yang dilakukan oleh Disperindag Kepri dalam menurunkan harga kebutuhan pokok di pasaran.

Menurutnya, kebijakan itu tidak bisa untuk menuntaskan persoalan kenaikan harga bahan pokok di Kepri, terutama untuk komoditi cabai.

“Karena operasi pasar hanya satu solusi saja. Dan itu sampai kapan? Tidak akan menyelesaikan masalah,” katanya, kepada hariankepri.com, Rabu (29/11/2023).

Politisi PKS ini menyarankan, pihak Disperindag Provinsi Kepri menjalin kerjasama dengan DP2KH Kepri dalam upaya memenuhi pasokan cabai di wilayah Provinsi Kepri.

Caranya kata dia, yakni dengan memaksimalkan peran Peran Pertanian Lapangan (PPL) di Provinsi Kepri. Melalui PPL tersebut.

Nantinya, Disperindag Provinsi Kepri akan mendapat laporan secara berkala kapan petani cabai di wilayah Kepri ini akan mulai menanam dan panen.

“Laporan-lapoan ini yang penting. Sehingga nanti sudah ketahuan, jumlah stok cabai, sehingga harga cabai akan turun, karena tidak perlu lagi memasok dari luar,” paparnya.

Selanjutnya, pihaknya juga mendorong Pemprov Kepri untuk rutin memberikan bantuan bibit, pupuk, dan sarana prasarana pendukung pertanian, agar, hasil panen petani di Provinsi Kepri bisa lebih maksimal dan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

“Saya juga berharap Pemprov Kepri memperkuat kerjasama dengan Disperindag provinsi kabupaten/kota di Indonesia. Jadi jadi skenario-skenario ini yang dibuat untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepri, Aries Fhariandi menyampaikan, Pemprov Kepri akan rutin menggelar operasi pasar, sebagai langkah mitigasi untuk meredam kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Insya Allah operasi pasar ini akan kita lakukan sampai akhir tahun,” ujarnya, Selasa (28/11/2023).

Aries menerangkan, dalam operasi pasar tersebut, pihaknya akan melibatkan UMKM, Disperindag kabupaten/kota, dan Dinas Ketahanan Provinsi serta kabupaten/kota.

Menurutnya, menjelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah komoditi bahan pokok yang rawan mengalami kenaikan, yaitu, cabai dan bawang merah.

“Ini terjadi karena sejak elnino memang terjadi gangguan pasokan dari daerah asal,” jelasnya.(kar)

Exit mobile version