Site icon Harian Kepri

Komisi II Minta Pemprov Segera Rumuskan Solusi Atasi Kebocoran Pipa PDAM di Pinang

Perbaikan pipa PDAM Tirta Kepri di Jalan DI Pandjaitan Km 9, Kota Tanjungpinang-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Rudi Chua meminta Pemprov Kepri, untuk merumuskan solusi terkait persoalan pipa milik PDAM yang kerap mengalami kebocoran di sejumlah wilayah Kota Tanjungpinang.

“Kondisi pipa yang pecah (bocor,red) ini jelas sangat merugikan pelanggan maupun pengguna jalan akibat gangguan saat perbaikan, sudah saatnya pemerintah segera melakukan rehab terhadap pipa-pipa tersebut terutama jaringan yang ada di Km 6 sampai dengan Km 13,” katanya, kepada hariankepri.com, Senin (20/3/2022).

Menurutnya, pipa PDAM Tirta Kepri yang kerap mengalami kebocoran itu, selain karena kondisi pipa yang sudah tua, juga disebabkan tekanan dari kendaraan yang melintasi di kawasan tersebut.

“Dulunya pipa-pipa itu ditanam di tepi jalan, seiring dengan pelebaran jalan, pipa itu posisinya sekarang di tengah jalan, sehingga dengan tekanan beban kendaraan yang semakin besar membuat pipa tersebut sangat rentan pecah,” jelasnya.

Politikus Partai Hanura ini melanjutkan, PDAM Tirta Kepri sudah beberapa kali mengajukan permohonan anggaran kepada Pemprov Kepri, untuk pergantian dan pengalihan posisi pipa disepanjang kawawan tersebut.

“Permohonan sudah dilakukan berturut-turut dalam kurun waktu 4 tahun ini, tetapi belum mendapat respon,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur PDAM Tirta Kepri, Mamat, menyampaikan, sepanjang tahun 2022 ini dipastikan pipa milik PDAM Tirta Kepri masih akan mengalami kebocoran.

Pasalnya kata dia, usulan anggaran sebesar RP 17 miliar, yang disampaikan pihaknya belum dapat diakomodir di tahun anggaran 2022 .

“Sepertinya di tahun 2022 nanti masih seperti itu. Masih tambal sulam (kebocoran),” katanya, di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, pada Desember 2021 lalu.

Lebih lanjut Mamat menyampaikan, anggaran sebesar Rp 17 miliar tersebut, diperuntukkan bagi pergantian jaringan pipa disepanjang kawasan Jalan DI Panjaitan, Km 9.

“Karena di sana itu ada tiga jaringan pipa. Mudah-mudahan di tahun 2023 nanti sudah bisa diakomodir,” tuturnya.

Mamat juga menyampaikan, dengan kondisi itu, membuat tingkat kebocoran pipa milik PDAM Tirta Kepri dalam sebulannya sekitar 30 – 35 persen.

Jika dikalkulasikan kata dia, dalam satu bulan sekitar 21 ribu m2 air milik PDAM Tirta Kepri yang terbuang.

“Sehingga pada saat-saat kondisi tertentu membuat pelayanan kita sedikit terganggu,” tuturnya.(kar)

Exit mobile version