BINTAN (HAKA) – Calon Bupati Bintan, Alias Wello yang akrab disapa AWe, memberikan motivasi kepada puluhan generasi muda Tanjunguban, agar terus mengukir prestasi di dunia pendidikan.
“Kaum milenial harus bangkit, dan itu akan menjadi program serius saya dalam menjadikan generasi muda lebih berperan aktif di segala bidang,” ucap Awe, di hadapan para milenial, Selasa (6/10/2020).
AWe berkomitmen, bagi generasi muda yang memiliki prestasi di masing-masing bidang akademik, maka akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi.
“Ke depan, bagi yang berprestasi di bidangnya. Saye memastikan akan mengawal serta berikan beasiswa berprestasi dan anak kurang mampu,” terangnya.
Program beasiswa itu, AWe mencontohkan seperti di Kabupaten Lingga. Bahwa di daerah tersebut, saat ini telah berdiri sebuah kampus Politeknik, agar generasi muda mampu bersaing sesuai dengan keahlian dan kompetensi masing-masing.
“Dengan jurusan Pertanian, Perikanan dan Peternakan. Inilah komitmen saye dalam menciptakan generasi muda yang andal dan berkompetensi di masa-masa mendatang,” tuturnya.
AWe pun mendapat, banyak keluhan dari masyarakat Tanjunguban terkait pembangunan yang tidak merata di Kecamatan Bintan Utara ini. Jika dibandingkan dengan kecamatan lain.
“Permasalahan ini membutuhkan keberanian generasi muda, LSM yang kritis untuk disampaikan aspirasi itu ke pemerintah,” jawab AWe.
Keluhan lainnya datang dari salah satu tokoh penggerak pemuda di Tanjungunan bernama Alfin. Ia mengaku telah menggagas berbagai kegiatan baik kesenian maupun bidang olahraga, dan ikut serta ivent di luar Bintan.
Namun menurut Alfin, sulit mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bintan selama ini.
“Kegiatan kesenian, olahraga ataupun kegiatan kepemudaan lainnya, sulit saya rasakan dalam meminta dukungan nyata dari pemerintah daerah di beberapa tahun ini,” curhat Alfin kepada AWe.
Permasalahan lainnya juga datang dari Fitri, seorang karyawan resort di salah satu kawasan wisata Lagoi yang dirumahkan akibat dampak Covid-19.
“Kami minta upaya pemerintah supaya ada solusi atau jalan keluar, untuk kami kerja lagi sebagai pekerja pariwisata,” imbuhnya.
Wanti, penggiat pagelaran kesenian juga membutuhkan dana dari pemerintah.
“Kurang dukungan dana, kurang respon. Sehingga saye selalu berjuang sendiri,” ucapnya dengan singkat. (rul)