TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyatakan komitmen, akan menjadikan Pulau Penyengat sebagai green tourism village. Yakni, kawasan wisata yang ramah lingkungan dan bebas polusi.
Ansar menegaskan, komitmennya ini bertujuan, agar pulau yang memiliki beragam benda cagar budaya itu, menjadi ikon pariwisata yang menawarkan keunikan budaya, sejarah, dan alam yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Dengan begitu, kita bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” katanya, kepada hariankepri.com, Minggu (14/1/2024).
Untuk mewujudkan hal tersebut, di tahun anggaran 2023 lalu Pemprov Kepri telah mengganti sebagian becak motor (bentor) di Pulau Penyengat dengan bentor bertenaga listrik.
“Di tahun 2024 ini kita tambah lagi 16 unit, supaya semua bentor-bentor di Pulau Penyengat ini bertenaga listrik. Nanti ke depan pelan-pelan kita cari cara supaya kendaraan di sini juga semuanya bertenaga listrik,” urainya.
Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu juga meminta kepada seluruh masyarakat Pulau Penyengat untuk konsisten menjaga kebersihan pulau tersebut. Ia mendorong, agar warga yang memiliki perkarangan rumah untuk menata perkarangan rumahnya seindah mungkin.
“Tanami halaman rumah itu dengan bunga-bunga yang indah. Agar enak kalau dipandang oleh wisatawan,” pesannya.
Ansar juga menyampaikan, di tahun anggaran 2024 ini, Pemprov Kepri telah mengusulkan anggaran sekitar Rp 24 miliar ke Pemerintah Pusat untuk merevitalisasi Balai Adat Indera Sakti, dan pembangunan jalan lingkar di Pulau Penyengat.
“Selain itu kita telah mengusulkan anggaran Rp 90 miliar untuk pembangunan Monumen Bahasa Nasional. Insya Allah, jika tidak ada halangan ground breakingnya nanti akan dilakukan oleh Pak Presiden Jokowi,” pungkasnya.(kar)