TANJUNGPINANG (HAKA) – Sejumlah pedagang ikan di Pasar Baru II, yang bangunannya ambruk pada Sabtu (5/3/2022) mengeluhkan, tidak adanya kepastian dari BUMD Tanjungpinang.
Ironisnya, sampai Jumat (11/3/2022) ini, sebagian pedagang yang terdaftar di BUMD malah tidak diakomodir, dalam proses relokasi.
“Sudah hampir sepekan, kami tidak bisa jualan. Ikan-ikan kami hampir busuk,” ujar
Salah satu pedagang ikan di Pasar Baru II, Nando kepada hariankepri.com.
Ia menceritakan, awalnya BUMD telah memanggil para pedagang ikan yang terdaftar di BUMD pada Senin (7/3/2022) lalu. Saat itu, BUMD berjanji akan pertemuan lagi dengan pedagang, pada Kamis (10/3/2022) kemarin.
“Pertemuan itu untuk mengundi, siapa yang bisa mendapatkan lapak di pasar Mini Bestari. Tapi sampai hari ini, BUMD tidak ada kabar,” ungkapnya, Jumat (11/3/2022).
Bahkan yang lebih mengecewakan lagi, sambung Nando, 41 lapak yang tersedia di Pasar Mini Bestari telah diisi sebagian oleh pedagang ikan yang tidak terdaftar di BUMD.
“Kami yang terdaftar dan bayar setiap bulan Rp 350 ribu ke BUMD, malah tak dapat,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak BUMD agar bisa menuntaskan janji-janji yang sudah dilontarkan sebelumnya, dalam hal mengakomodir pedagang yang tak bisa jualan tersebut.
“Sepertinya kami hanya di-PHP (Pemberi Harapan Palsu, red) saja oleh BUMD,” tukasnya.
Terpisah, Direktur BUMD Tanjungpinang, Irwandy mengaku, bahwa pihaknya memang menjadwalkan pertemuan dengan mereka, untuk meminta daftar pedagang yang belum bisa jualan.
“Tapi sampai tadi malam kami tunggu Pak Akim perwakilan pedagang belum ada menginformasikan ke kami,” sebutnya.
Untuk masalah relokasi pasar, kata dia, BUMD dengan pihak Mini Bestari juga tidak menemui kata sepakat lagi. Awalnya, yang akan mengelola 41 lapak di pasar Mini Bestari itu adalah BUMD.
“Tapi last minute mereka berubah pikiran ingin mengelola sendiri, kemudian pembayaran minta satu tahun ke depan. Kita tak bisa gitu,” ujarnya.
Sehingga pada akhirnya, Pasar Mini Bestari menampung pedagang dengan mengelola sendiri. Termasuk 41 pedagang itu tidak lewat BUMD, langsung ke pengelola Mini Bestari.
“Makanya bagi pedagang yang tidak dapat lapak jualan, akan kami data. Bagi yang ingin berjualan di Mini Bestari silahkan juga tidak apa-apa,” tegasnya.
Ia mengatakan, bagi yang tak dapat lapak, pihak BUMD akan bertanggung jawab untuk mencarikan lokasinya. Rencananya, ada dua lokasi yang disediakan BUMD.
“Di sebelah Pasar Mini Bestari dan yang satu lagi tak jauh dari bekas kebakaran beberapa waktu lalu. Di situ bisa menampung 65 pedagang ikan,” imbuhnya.(zul)