TANJUNGPINANG (HAKA) – Makin hangatnya atmosfir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tanjungpinang, Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri mengambil sikap.
LAM menginstruksikan kepada semua pengurus ataupun yang mengatasnamakan LAM, tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Hal ini disampaikan oleh Ketua LAM Provinsi Kepri, Abdul Razak, Abdul Razak.
“Kita belajar dari pengalaman saja. Pernah saya menghadiri pada waktu itu di zaman pilgub 2015, kami disebut mendukung dan dipermasalahin juga pada saat itu,” terangnya.
Padahal, lanjutnya, pihaknya hadir dikegiatan tersebut hanya memenuhi undangan kegiatan.
“Nah, dari pengalaman itu, saya mengambil sikap tidak mau lagi mengisi kegiatan Paslon dengan membawa nama LAM. Supaya keberadaan LAM bisa utuh, kecuali membawa nama pribadi,” tuturnya.
Memang, pada saat deklrasi Paslon Lis-Maya, ada anggota LAM yang menghadiri acara tersebut, akan tetapi mereka (anggota LAM) hanya diminta untuk mengisi agenda tepuk tepung tawar.
Lagi pula yang hadir itu mengatasnamakan pribadi dan juga atas nama tokoh masyarakat.
“Sebelumnya, Pak Lis dan Pak Syahrul kemarin juga minta saya untuk menghadiri dan mengisi agenda tepuk tepung tawar, kalau saya nanti takutnya menimbulkan polemik dan lain sebagainya. Daripada menimbulkan masalah lebih baik tidak menghadiri,” jelasnya.(zul)