BINTAN (HAKA) – Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjunguban, mengamankan Kapal Fianit berbendera Republik Vanuatu karena melanggar pelayaran internasional, di Perairan Tanjung Berakit, Kabupaten Bintan, Kepri, Selasa (31/12/2024) lalu.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut, Jon Kenedi mengatakan, pihaknya juga mengamankan nahkoda kapal bernama Zamuraev Evgenii usia 72 tahun bersama 6 orang kru asal Negera Rusia.
“Menurut pengakuan dari seorang ABK, kapal itu mulai berlayar dari Rusia, Korea Selatan, Indonesia dan hendak ke India,” tegas Kenedi kepada wartawan, di Tanjungpuban, Bintan, Sabtu (4/1/2025).
Ia menerangkan, penangkapan kapal beserta kru itu bermula dari laporan Vessel Traffic Service (VTS) Center Batam, bahwa kapal berbendera Vanuatu itu hanya bolak balik di perairan Indonesia.
“Aktivitas kapal itu mencurigakan, dan pihak VTS Batam menghubungi KPLP, selanjutnya Kapal Patroli KPLP Tanjunguban pun merapat ke kapal tersebut,” tuturnya saat didampingi oleh Kepala PPLP Tanjunguban Sugeng dan jajarannya.
Ia mengatakan, nahkoda dan kru kapal itu tidak dilengkapi dokumen berlayar, dan hanya mondar-mandir tanpa tujuan di wilayah Perairan Indonesia khususnya Kepri.
Selanjutnya, petugas mengamankan kapal dari daerah pasifik itu di pangkalan KPLP Tanjunguban, Bintan Utara, untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan nahkoda dan crew kapal secara intensif untuk mendalami sejumlah pelanggaran pelayanan internasional. Lalu, akan dilakukan gelar perkara apakah ada pelanggaran atau tidak.
“Kami sudah berkoordinasi dan menyurati kedutaan rusia, tapi suasananya di sana lagi ribut, jadi kami belum mendapat jawaban,” imbuhnya. (rul)
