Site icon Harian Kepri

LSM GARAP Minta Bazar Imlek Tak Dijadikan Objek Politik

Ketua Divisi Analisa Kebijakan Publik LSM GARAP, Susi

TANJUNGPINANG (HAKA) – Melihat konflik bazar imlek yang makin memanas, Ketua Divisi Analisa Kebijakan Publik LSM Gerakan Advokasi dan Reformasi Publik (GARAP) Susi menilai, konflik ini sudah menjadi objek politik bagi para politikus.

Hal tersebut yang membuat konflik ini tak kunjung selesai, meskipun pemerintah sudah membuat keputusan untuk menggelar bazar tersebut di Jalan Teuku Umar.

Menurut Susi, keputusan pemerintah merelokasi dari jalan pasar ke jalan Teuku Umar, tentu sudah melalui kajian dan pemikiran yang mendasar.

“Bazar imlek kan acara tahunan,  dan sudah menjadi tradisi masyarakat Tionghoa, kita harap masing – masing pihak melepaskan ego dan kepentingan pribadi,” katanya.

Aktifis Tionghoa ini juga berharap, para oknum politisi senior agar tidak terus menerus membenturkan bazaar Imlek untuk kepentingan pribadi.

“Bayangkan aja, masalah seperti ini berapa banyak para politisi tionghoa turun gunung, mencari simpati pedagang tanpa disadari oleh mereka, perbuatan mereka sudah saling membenturkan para penyelenggara dan pedagang. Sampai-sampai tidak melalui cross check yang baik, sudah negatif thinking bahwa bazar akan mendekati masjid raya,” ungkapnya

Seharusnya, menurut Susi, mereka mendukung wilayah bazar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

“Semakin ramai pengunjung akan semakin berdampak bagi penghasilan pedagang di sana. Siapa tau politisi-politisi senior mau menyumbang acara, saya yakin panitia dan pedagang pasti akan menyambut baik daripada sibuk membenturkan masalah ini,” tutupnya. (arp)

Exit mobile version