LINGGA (HAKA)-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga telah memprioritaskan sektor pertanian, sebagai bidang yang akan digarap maksimal untuk kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, bebragai cara termasuk cetak sawah belum bisa membuat masyarakat Lingga fokus dengan pertanian.
“Sebab budaya atau kultur masyarakat Lingga lebih pada sektor nelayan, ketimbang bertani di sawah,” terang Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Linggs, Rusli Ismail,.
Ia mengatakan, saat ini ada 100 hektar sawah yang telah tercetak di Lingga. 55 Hektar di Desa Bukit Langkap dan 45 hektar di Desa Resang. Namun semua terkendala dari masyarakat Lingga itu sendiri.
“Masyarakat tetap memilih penghasilan dari melaut, ketimbang menunggu panen sawah,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya tenah mencari solusi mengenai masalah ini. Pemerintah juga akan mencari bibit unggul dan pestisida kepada para petani di Lingga.
Rusli menyampaikan, pada tahun ini program cetak sawah di Lingga dari Kementerian Pertanian seluas 3.000 hektar. (ana)