Beranda Headline

Masyarakat Diminta Waspada, BMKG: Cuaca Ekstrem di Kepri Hingga April 2025

0
Alat berat saat membersihkan timbunan tanah longsor yang menimpa rumah warga di Tiban Koperasi, Kota Batam, Senin (13/1/2025)-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi akan berlangsung di wilayah Kepri hingga Maret-April 2025.

Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Endarwin menyebutkan, bahwa fenomena seperti La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan cold surge menjadi faktor utama penyebab kondisi tersebut.

“Kombinasi fenomena ini memicu tingginya curah hujan dan gelombang di perairan Kepri. Jika tidak dimitigasi dengan baik, kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor,” katanya, di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Selasa (14/1/2025).

Ia menegaskan, BMKG terus memantau perkembangan cuaca secara intensif dan memberikan peringatan dini hingga ke tingkat kecamatan.

Langkah ini diambil terutama menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, saat aktivitas masyarakat dan wisatawan cenderung meningkat.

Sebagai bentuk inovasi dan mitigasi, lanjutnya BMKG memperkenalkan fitur Digital Weather for Traffic (DWT) untuk memberikan informasi cuaca secara real-time.

“Fitur ini mencakup jalur perjalanan, bandara, pelabuhan, hingga lokasi penyeberangan,” jelasnya.

DWT dirancang untuk membantu masyarakat dan wisatawan mengatur waktu perjalanan mereka, sekaligus beradaptasi dengan kondisi cuaca.

“Kami berharap ini dapat memberikan kenyamanan serta keamanan selama musim liburan Imlek,” sebutnya.

Sebelumnya, sejak sepekan terakhir sejumlah wilayah Kepri mengalami bencana banjir dan longsor akibat curah hujan yang tinggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepri, Muhammad Hasbi, mengungkapkan Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan menjadi daerah terdampak paling parah.

“Di Bintan ada sekitar 1.067 kepala keluarga terdampak, sedangkan di Tanjungpinang sekitar 800 KK. Beberapa infrastruktur, seperti jembatan, juga mengalami kerusakan,” katanya, Selasa (14/1/2025).

Selain kedua wilayah tersebut, banjir juga dilaporkan terjadi di Karimun, Natuna, Anambas, dan Batam. “Beberapa pulau di Batam, seperti Pulau Abang, Pulau Karas, dan Pulau Terong, juga turut mengalami banjir,” jelasnya.

Baca juga:  Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando Promosi ke Sumut, Penggantinya dari PMJ

BPBD Kepri mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.

“Kami meminta masyarakat berhati-hati dan meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di daerah-daerah yang rawan terdampak banjir dan longsor,”pesannya.(kar)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini