NATUNA (HAKA) – Pembangunan kelautan dan kemaritiman di Natuna harus didasari dengan perinsip-prinsip keagamaan. Agar, konsep pembangunan bisa langgeng dipergunakan. Sekaligus tetap melestarikan lingkungannya dan habitatnya.
“Hendaknya ajaran ini jadi dasar kita berpikir untuk membuat konsep dasar pembangunan, karena ajaran agama akan senantiasa dipegang teguh oleh umat manusia hingga ia meninggal. Jadi konsepnya langgeng,” kata pakar kelautan Natuna, Rodial Huda, saat acara sarasehan yang digelar Komunitas Muda Natuna (Komuna) di Natuna Hotel, Selasa (7/2/2017).
Menurutnya, Natuna masih kalah di laut dengan bangsa asing. Hal ini disebabkan karena masyarakat Natuna kurang bertebaran di laut seperti yang diajarkan Alquran.
“Laut kita harus ramai dengan kapal dan aktivitas, kita diperintah untuk bertebaran mencari nafkah padanya. Kita kalah dengan bangsa luar (asing) di laut kita sendiri,” ucapnya.
Rodial Huda menambahkan, mengelola laut dan mengeskploitasi kekayaannya merupakan perintah yang dituangkan dalam kita suci Alquran. Ia menyebutkan ada puluhan ayat yang menyitir perihal kelautan dalam kaitannya dengan kehidupan manusia.
“Laut merupakan ladang karunia Allah. Kita diperintah untuk mengelola dan mengeksploitasinya sesuai dengan tata aturan yang tidak sampai merusak kelestarian habitatnya,” jelasnya. (fer)