TANJUNGPINANG (HAKA) – Bagaimana sales automation dapat tingkatkan efisiensi dalam tim penjualan? Berikut ini strategi untuk menciptakan sistem penjualan yang harmonis dan produktif.
Dalam memanjakan pelanggan, bisnis perlu memperhatikan perjalanan interaksi mereka agar bebas hambatan dan menjadi prioritas utama. Salah satu yang populer untuk menyelesaikan masalah ini adalah penggunaan sales automation.
Sales automation adalah pemanfaatan teknologi yang mengotomatiskan proses dari berbagai tugas dalam siklus penjualan, teknologi ini bisa dalam bentuk perangkat lunak, ataupun kecerdasan buatan.
Sales automation menjadi pilihan karena beberapa alasan seperti, efisiensi operasional, peningkatan akurasi data, serta memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.
Tantangan dalam Sistem Penjualan Tradisional:
Penyebab Konflik
Beberapa tantangan dalam transaksi penjualan juga menjadi bagian dari alasan mengapa sales automation mulai banyak digunakan. Berikut beberapa tantangan yang sering terjadi dalam sistem penjualan tradisional:
1. Komunikasi yang tidak berjalan dengan lancar, karena sistem manual cenderung membuat komunikasi dengan pelanggan menjadi inkonsistensi yang kemudian memicu miskomunikasi, dan bisnis kehilangan peluang penjualan.
2. Efisiensi pengelolaan data yang minim, karena data yang tercatat secara manual rentan akan kesalahan catat dan tidak lengkap, atau bahkan hilang.
3. Waktu respon yang lama, karena masih bergerak secara manual sedangkan jumlah pelanggan yang ditangani lebih banyak, membuat pelanggan harus menunggu lebih lama, hal ini dapat memengaruhi kepuasan mereka.
4. Skalabilitas tidak fleksibel, karena sering meningkatnya volume pelanggan, sistem yang ditangani secara manual kemungkinan menjadi beban kerja yang lebih besar bagi tenaga penjual, sehingga bisnis perlu menambah tenaga kerja.
Strategi Membangun Sistem Minim Konflik dengan Sales Automation
Untuk menciptakan sistem yang minim konflik menggunakan sales automation, bisnis dapat menerapkan strategi-strategi berikut ini.
Menyelaraskan Tim Penjualan dan Teknologi untuk Mengurangi Kesalahan
Menyeimbangkan tim dengan teknologi seringkali menjadi sebuah penghambat dari penerapan sales automation. Oleh karena itu, bisnis harus secara berkala mengedukasi tim untuk memastikan bahwa tim paham dengan penggunaan sales automation seperti CRM atau aplikasi chatbot akan mendukung pekerjaan mereka.
Selain edukasi berkala, lakukan juga evaluasi dengan menanyakan feedback atas penggunaan otomatisasi penjualan kepada pengguna, dengan demikian kamu dapat memastikan bahwa teknologi yang sedang kamu terapkan relevan dengan kebutuhan bisnis.
Automasi dalam Pengelolaan Prospek dan Penyaringan Data
Mengelola prospek/leads adalah bagian penting dari proses penjualan, namun tanpa sales automation, tugas-tugas dalam proses ini akan memakan waktu dan rawan dengan kesalahan. Lalu, bagaimana otomatisasi membantu proses ini?
Dalam menyaring prospek, algoritma dalam otomatisasi penjualan dapat mengelompokkan prospek berdasarkan tingkat minat dan kebutuhannya, sehingga tim dapat fokus pada prospek dengan kualitas tinggi.
Kemudian semua interaksi dengan prospek yang terlacak akan secara otomatis dicatat dalam sistem CRM, mengurangi risiko kehilangan informasi penting.
Berdasarkan data yang tercatat tersebut, kamu dapat mengotomatiskan tindak lanjut yang relevan dengan kebutuhan prospek secara tepat waktu, sehingga tidak ada peluang penjualan yang terlewat.
Menggunakan Chatbot untuk Meningkatkan Komunikasi dengan Pelanggan
Chatbot merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam meningkatkan waktu respon. Teknologi ini dapat menjadi alat komunikasi pelanggan yang cepat dan bebas hambatan.
Dalam mengotomatiskan penjualan, chatbot dapat berperan sebagai media yang akan menjawab pertanyaan pelanggan kapan saja, serta membantu pelanggan memberikan informasi tanpa harus menunggu jam kerja.
Aplikasi chatbot yang cerdas juga dapat disesuaikan jawabannya, kamu dapat menyusunnya berdasarkan data pelanggan, memberikan sentuhan personal di setiap interaksi.
Memilih dan Mengintegrasikan Teknologi Sales Automation yang Tepat
Mengotomatiskan proses penjualan bisa menjadi peluang besar bagi bisnis untuk meningkatkan efisiensi proses penjualan dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Untuk mendukung hal tersebut, perlu diimbangi dengan pemilihan teknologi beserta integrasi alat yang tepat. Apa saja yang bisnis butuhkan? Berikut penjelasan lengkapnya.
Fitur Utama yang Harus Dimiliki dalam Aplikasi Sales Automation
Sebelum kita membahas lebih jauh terkait fitur yang mendukung otomatisasi penjualan. Kita perlu mengetahui bahwa ada banyak aplikasi untuk membangun sistem penjualan yang berjalan secara otomatis. Kurang lebih, berikut jenis-jenis aplikasi yang digunakan dalam sales automation beserta tujuan pemakaiannya.
* Aplikasi CRM: digunakan untuk mengelola dan melacak data serta interaksi dengan pelanggan.
* Aplikasi email marketing automation: digunakan untuk mengirimkan kampanye pemasaran melalui email secara otomatis, dan menarik perhatian calon pelanggan.
* Aplikasi sales analytic: berguna untuk menganalisa data penjualan yang masuk, serta membaca tren penjualan melalui data yang terkumpul.
* Aplikasi lead management: berguna untuk mengelola dan mengotomatiskan proses pengumpulan lead/prospek.
* Aplikasi sales order management: digunakan untuk mengelola urutan pesanan dalam proses penjualan.
Dalam aplikasi-aplikasi di atas, bisnis dapat menganalisis fitur yang ada didalamnya untuk menyesuaikan fungsi fitur dengan kebutuhan bisnis. Yang pasti, dalam memilih aplikasi yang tepat, bisnis perlu mempertimbangkan sejumlah fitur utama dalam aplikasi yang meliputi, fitur manajemen data pelanggan, integrasi CRM, otomatisasi tugas rutin penjualan, Fitur analitik dan laporan, serta kemampuan AI yang dapat mengoptimalkan personalisasi pesan.
Mengintegrasikan CRM dengan Tools Tambahan untuk Efektivitas Maksimal
Dalam menciptakan sistem penjualan yang minim konflik, CRM adalah aplikasi utama yang menjadi pilar teknologi dalam sistem sales automation. Sehingga, dalam memilih tools yang tepat, bisnis juga harus mempertimbangkan integrasi CRM di dalamnya, sehingga alat-alat penunjang penjualan dapat bekerja secara sinergis dan menciptakan sistem yang efisien.
Nantinya, integrasi CRM dengan tools tambahan lainnya akan memudahkan operasional, karena semua informasi pelanggan tersedia di satu tempat, memudahkan tim untuk melacak perjalanan yang dilalui pelanggan.
Dengan data yang terpusat ini, bisnis juga dapat membangun kolaborasi antara tim pemasaran dan penjualan yang akan bekerja bersama untuk memberikan pengalaman pelanggan terbaik.
Mengintegrasikan CRM juga memungkinkan bisnis untuk menggunakan chatbot dalam sistem penjualan otomatis. Dalam hal ini, chatbot difungsikan sebagai sistem yang menangani pertanyaan umum serta penghubung awal yang mengumpulkan informasi dasar sebelum pelanggan diteruskan ke tim penjualan.
Kesimpulan
Sales automation adalah langkah yang tepat menuju efisiensi operasional terutama dalam penjualan. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat mengatasi tantangan sistem penjualan tradisional seperti komunikasi yang terputus, pengelolaan data yang tidak efisien, serta respon yang lambat.
Di samping itu, penerapan otomatisasi penjualan yang efektif memerlukan strategi yang kompleks agar alat ini dapat memberikan respons pelanggan dengan cepat secara real-time. Hal ini juga dapat meningkatkan hubungan pelanggan secara keseluruhan.
Dengan mengotomatiskan tugas-tugas penjualan, perusahaan dapat menciptakan perjalanan pelanggan yang mulus, meningkatkan konversi, dan memperkuat hubungan pelanggan dalam jangka waktu yang panjang.(***)
