Site icon Harian Kepri

Memperdalam Ilmu Produksi Ternak di IPB University

Afdi Pratama

Oleh : Afdi Pratama
Staf Bidang Peternakan pada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor

Permintaan tenaga kerja dengan pendidikan tinggi dan keterampilan mahir sudah menjadi sesuatu yang lumrah. Situasi ini, semakin terasa dengan adanya perdagangan bebas yang memungkinkan tenaga kerja asing untuk dapat meramaikan bursa tenaga kerja di Indonesia.

Tentu saja hal itu menjadikan persaingan semakin ketat dan kompetitif. Peningkatan kompetensi merupakan sebuah keharusan untuk dapat bersaing dan tidak ketinggalan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melanjutkan pendidikan ke level yang lebih tinggi, bahkan ijazah sarjana (S1) dirasa kurang memenuhi standar.

Antusiasme masyarakat untuk lanjut sekolah pun semakin meningkat. Saat ini berbagai universitas baik negeri maupun swasta, dalam negeri maupun luar negeri menawarkan jenjang pascasarjana seperti magister (S2) hingga doktor (S3).

Akan tetapi, sebagai calon mahasiswa, kita haruslah cermat dalam memilih universitas dan program studi, mengapa ? tentu saja karena biaya pendidikan pascasarjana relatif lebih mahal. Jangan sampai anda membuang-buang uang dan waktu untuk mengejar pendidikan di tempat dengan kualitas yang masih diragukan.

Salah satu universitas yang ikut meramaikan pasar pendidikan pascasarjana di Indonesia adalah Institut Pertanian Bogor. Universitas dengan nama baru IPB University ini kualitasnya sudah tidak diragukan lagi, pencapaiannya sebagai universitas paling top di Indonesia sudah diraih pada tahun 2020.

Embel-embel pertanian tidak menjadikan IPB hanya berkutat soal pertanian saja, program studi pascasarjana yang ditawarkan oleh IPB sangat beragam, beberapa program studi bahkan bersifat multidisiplin.

Alumni sekolah pascasarjana IPB pun berasal dari berbagai kalangan, termasuk orang ternama, sebut saja Marissa Haque, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kahiyang Ayu, Bobby Nasution dan yang baru lulus Doktor bulan Agustus 2021 ini adalah Edhie Baskoro Yudhoyono.

Sampai di sini, semoga semakin yakin ya!, untuk memilih IPB sebagai destinasi pendidikan pascasarjana anda.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pilihan program studi di IPB sangat diverse, termasuk didalamnya adalah peternakan.

Sekolah pascasarjana IPB memiliki sebuah program studi bagi siapa saja yang berminat untuk mendalami ilmu peternakan, khususnya dalam bidang produksi peternakan.

Program studi ini bernama Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan atau disingkat IPTP, berlokasi di Fakultas Peternakan IPB.

Program studi magister ini telah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT jadi soal mutu sudah barang tentu terbaik. Lebih jauh lagi, program studi magister IPTP juga telah tersertifikasi oleh ASEAN University Network.

Pencapaian luar biasa ini tidak lain berasal dari kualitas staf pengajarnya yang sebagian besar dengan kualifikasi doktor (S3) dari dalam dan luar negeri.

Selain itu, sarana dan prasarana yang lengkap juga ikut mendukung proses belajar mengajar baik secara luring maupun daring.

Sudah dapat dipastikan bagi lulusan magister dari program studi IPTP akan memiliki kompetensi dalam bidang peternakan yang berdaya saing tinggi dan siap berkompetisi dalam persaingan global.

Produksi peternakan adalah sebuah disiplin ilmu yang cakupannya sangat luas dari hulu ke hilir.

Untuk mengakomodasi semua aspek dari produksi peternakan, program studi magister IPTP terbagi menjadi lima divisi peminatan yakni; divisi ternak perah, divisi ternak pedaging dan aneka ternak, divisi ternak unggas, divisi genetika peternakan dan divisi teknologi hasil ternak.

Bagi setiap mahasiswa yang masuk ke program pascasarjana IPTP harus memilih salah satu peminatan. Pilihan peminatan ini akan berimplikasi pada mata kuliah yang diambil dan berkaitan dengan penyusunan tugas akhir (tesis) mahasiswa nantinya.

Perkuliahan di program studi magister IPTP berlangsung selama 4 (empat) semester atau dua tahun.

Tahun pertama, merupakan fase perkuliahan yang diisi dengan kegiatan kuliah, praktikum dan responsi.

Tahun kedua, merupakan fase tugas akhir. Pada fase perkuliahan, mahasiswa program magister diarahkan pada pendalaman ilmu pengetahuan terkait peminatan yang dipilih, selain itu juga diberikan perkuliahan bahasa inggris lanjut dan analisis statistika sebagai instrumen penting dalam menghadapi fase tugas akhir.

Di akhir tahun pertama mahasiswa diharuskan sudah membuat proposal tugas akhir dan menentukan komisi pembimbing.

Komisi pembimbing adalah “orang tua” bagi mahasiswa selama pelaksanaan penelitian hingga sidang ujian tesis nantinya. Komisi pembimbing bagi mahasiswa magister berjumlah minimal 2 orang dan maksimal 3 orang.

Mahasiwa juga wajib melaksanakan seminar proposal (kolokium) di depan sejawat mahasiswa pascasarjana untuk mendapatkan masukan terkait pelaksanaan penelitian kelak.

Kegiatan tahun kedua yang merupakan fase tugas akhir adalah penelitian, publikasi ilmiah dan penulisan tugas akhir atau tesis.

Penelitian mahasiswa pascasarjana IPB dapat ditempuh dengan beberapa cara eksperimental (laboratorium atau lapangan), maupun non eksperimental (eksploratif, lapangan, studi kasus atau studi pustaka).

Selama pandemi covid-19, penelitian non eksperimental seperti studi pustaka menjadi lebih diminati karena dapat dikerjakan di mana saja tanpa memerlukan mobilitas yang berarti.

Mahasiswa pascasarjana IPB diwajibkan untuk melaksanakan publikasi ilmiah yang biasanya berasal dari hasil penelitian. Bagi mahasiswa magister diwajibkan dapat membuat satu publikasi pada tingkat nasional (internasional lebih baik).

Melalui publikasi ilmiah, kita bisa turut berkontribusi dalam khazanah ilmu pengetahuan, bahkan bisa jadi amal jariyah apabila ilmu yang dibagikan bermanfaat bagi umat manusia.

Setiap mahasiswa magister akan menghasilkan satu karya ilmiah tugas akhir berupa tesis.

Berkuliah di program studi magister IPTP adalah sebuah pilihan yang sangat tepat. Mahasiwa akan terekspos dengan pengetahuan paling aktual, terknologi terbarukan, inovasi terbaru sehingga menggugah naluri berpikir kritis dan independen.

Selain itu, dengan berkuliah di program studi IPTP kita juga akan mendapatkan manfaat dengan semakin luasnya networking karena mahasiswa datang dari berbagai kalangan yaitu fresh graduate, pemerintahan, wirausaha, akademisi bahkan peneliti juga ada.

Bagi anda yang memiliki ketertarikan untuk melanjutkan studi magister dalam bidang produksi peternakan, tunggu apa lagi, program studi magister IPTP sekolah pascasarjana IPB adalah destinasi terbaik anda.***

Exit mobile version