Site icon Harian Kepri

Menanti Tuah Nasi Goreng ala Mega-Prabowo di Pendaftaran Soerya ke Gerindra

Suasana ketika Soerya dan Isdianto mengembalikan formulir pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur di Kantor DPD Partai Gerindra Kepri-f/zulfikar-hariankepri.com

NASI goreng. Kuliner khas Indonesia itulah yang menjadi pencair suasana, saat Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri Soerya Respationo, dan Ketua Dewan Pembina PDIP Kepri Isdianto, mengembalikan formulir pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur di Kantor DPD Partai Gerindra Kepri, Tanjungpinang, Senin (11/11/2019).

Kala itu, suasana di lantai dua bangunan bekelir putih tersebut terlihat cukup tegang, sekaligus panas.

Musababnya, puluhan awak media plus fungsionaris dari masing-masing partai, membuat ruangan yang ukurannya sekitar 10 meter persegi itu menjadi cukup sesak.

Bahkan, sampai ada beberapa awak media dan pendukung dari kedua partai, meluber hingga depan pintu masuk ruangan.

Belum lagi dengan ekspresi Soerya dan Isdianto, yang pada waktu itu tampak cukup tegang. Keduanya duduk persis di bawah figura foto Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Soerya dan Isdianto tampak serius mengisi dokumen persyaratan yang disodorkan oleh pengurus Partai Gerindra Kepri. Nyaris tak ada senyum yang merekah.

Ekspresi serupa juga ditunjukkan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Kepri Syahrul. Wali Kota Tanjungpinang ini, duduk berhadapan dengan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kepri Lis Darmansyah.

Setali tiga uang. Syahrul dan Lis pun sama seriusnya memperhatikan kedua calon kandidat itu, mengisi dokumen persyaratan pengembalian formulir pendaftaran.

Kondisi itu sangat berbanding terbalik ketika, Syahrul bersama petinggi Partai Gerindra datang berkunjung ke kediaman Soerya Respationo di Duta Mas, Kota Batam pertengahan pekan lalu.

Dari foto-foto yang beredar luas di media sosial, tampak suasananya sangat cair. Jauh dari kesan canggung dan kaku.

Kembali ke Kantor Gerindra, kesan yang ditunjukkan kedua petinggi partai itu pun menimbulkan spekulasi.

Bahwa, sikap tegang dan kaku itu muncul dikarenakan kedua partai yang pada Pilgub Kepri 2015 lalu merupakan rival, namun di Pilgub 2020 ini berusaha untuk menyatu.

Sampai akhirnya, suasana tegang itu pun mencair ketika Sekretaris DPD Partai Gerindra Onward Siahaan mempersilahkan para tamu-tamunya itu mencicipi penganan yang tersedia di atas meja.

Memang, sejak kedua petinggi partai berlambang banteng moncong putih itu datang, kue dan air mineral tidak tersentuh.

“Silahkan diminum, hanya ada air putih tidak ada nasi goreng,” celetuk Onward yang langsung disambut gelak tawa seluruh fungsionaris kedua partai.

Ketua DPD PDI Perjuangan, Soerya Respationo terlihat yang paling girang ketika Onward menyebutkan kata “nasi goreng”.

Mantan Wagub Kepri itu tertawa hingga nyaris membuat kedua matanya nyaris terpejam. Bendahara DPD PDI Perjuangan Kepri Jumaga Nadeak yang sejak awal diam pun, tak luput ikut melempar tawa. Sembari mengambil air mineral di atas meja.

“Teman-teman media tahu nggak maksud nasi goreng,” tanya Soerya kepada awak media.

Onward pun saat itu lantas menimpali pernyataan pria yang akrab disapa Romo itu. Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri itu mengungkapkan, bahwa beberapa hari sebelum pengembalian formulir itu, baik Partai Gerindra maupun PDI Perjuangan sudah duduk satu meja untuk menyantap nasi goreng.

“Hari ini memang tidak ada nasi goreng. Tapi sebelumnya kita sudah makan nasi goreng sama-sama,” ucap Onward yang kembali disambut tawa.

Selanjutnya, suasana pun berubah drastis 180 derajat. Syahrul yang awalnya tegang mulai terlihat tersenyum.

Ia pun ikut mempersilahkan para tamunya itu untuk tidak sungkan mencicipi penganan yang tersedia. Pembicaraan pun berangsur menjadi lebih santai.

Peristiwa nasi goreng tersebut, jika diperhatikan hampir sama persis dengan peristiwa nasi goreng antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada medio Juli 2019 lalu.

Sebagaimana dilansir dari tempo.co, ketika itu Megawati Soekarnoputri secara khusus mengundang mantan rival Joko Widodo di Pilpres 2019 lalu, untuk menyantap nasi goreng buatannya di kediaman pribadinya di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Setelah jamuan itu, keduanya yang di Pilpres 2019 kemarin sempat bersebrangan mendadak akur, dan tertawa semringah di hadapan awak media ketika disinggung soal nasi goreng.

“Untunglah kalau seorang perempuan pemimpin, politisi ada bagian yang sangat mudah meluluhkan hati laki-laki. Nah, itu namanya politik nasi goreng yang ternyata ampuh,” kata Megawati.

Puncaknya, pada 23 Oktober 2019, atau tiga hari setelah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, saat pengumuman nama-nama menteri di Istana Merdeka. Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

Kisah akhir yang manis dari peristiwa nasi goreng Mega-Prabowo itu jugalah agaknya yang diharapkan oleh Soerya dan Isdianto.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Isdianto yang berharap, peristiwa hari ini (kemarin,red) dapat menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

“Mudah-mudahan dengan bantuan yang diberikan oleh Gerindra, kami semakin lengkap dan mantap untuk maju membawa Kepri ke arah yang lebih baik,” harapnya yang disambut anggukan tanda setuju dari Syahrul.(zulfikar)

Exit mobile version