LINGGA (HAKA) – Bupati Lingga, Muhammad Nizar meminta masyarakat, khususnya para pelaku usaha di wilayah Kabupaten Lingga, untuk berhati-hati bila menerima telepon dari orang yang mengaku bernama Deden, ajudan Bupati Lingga.
Permintaan tersebut disampaikan orang nomor satu di bumi “Bunda Tanah Melayu” itu, menyusul maraknya laporan dari sejumlah pelaku usaha di Kabupaten Lingga, yang mengaku ditelepon dan dimintai sejumlah uang oleh “ajudan gadungan” tersebut.
“Ajudan saya itu bernama Beben, bukan Deden. Nomor telepon yang digunakan +6281298355509, jelas bukan nomor telpon ajudan saya. Karena itu, saya pastikan ini modus penipuan,” tegas Bupati Lingga, Muhammad Nizar, Kamis, (28/10/2021).
Ia mengaku kaget setelah diberitahu oleh Tenaga Ahli Bupati Lingga Bidang Promosi dan Investasi Daerah, Ady Indra Pawennari yang menyampaikan, adanya informasi dari seorang pelaku usaha di Kabupaten Lingga yang dimintai sejumlah uang oleh “ajudan gadungan” tersebut.
Jadi, modusnya, sambung Nizar, orang yang mengaku Deden itu menghubungi pengusaha, dan menyampaikan bahwa Bupati perlu dana operasional untuk sebuah urusan mendadak di Jakarta.
Selanjutnya, Deden menyerahkan handphonenya ke orang lain yang berperan sebagai Bupati Lingga dan bicara kepada pengusaha itu.
“Padahal, pada saat kejadian itu, saya sedang di Jakarta dan tidak didampingi ajudan,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Beben, ajudan resmi Bupati Lingga. Menurut dia, operasi tipu menipu yang dilakukan oleh orang yang mengaku Deden ajudan Bupati Lingga itu, sudah sangat meresahkan banyak pelaku usaha di Lingga.
“Dari nama yang digunakan saja salah. Nama saya sehari-hari dipanggil Beben. Sedangkan tukang tipu itu mengaku bernama Deden. Kemudian, nomor telpon yang digunakan jelas bukan nomor saya,” katanya. (fik)