TANJUNGPINANG (HAKA) – Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menyampaikan, bahwa Pemko Tanjungpinang sudah mendapat opsi untuk mencari sisa defisit Rp 40 miliar tahun 2024.
Opsi itu kata Zulhidayat, yakni Pemko Tanjungpinang akan melakukan penundaan belanja jilid 3. Rencana yang dilakukan itu berdasarkan rapat bersama Pj Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal dan rekan-rekan OPD.
“Penundaan jilid 3 ini nanti kita akan melihat kembali mana kegiatan-kegiatan yang memang bisa dilakukan penundaan,” katanya kepada hariankepri.com, kemarin.
Seperti contoh, lanjut dia, Pemko Tanjungpinang akan mengurangi volume pekerjaan infrastruktur yang sudah tersusun dan diprogramkan selama ini.
“Misalnya, pembangunan jalan jika sebelumnya akan dibangun sepanjang 200 meter, nah itu bisa saja kita kurangi menjadi 100 meter,” terangnya.
Tak hanya infrastruktur, kata dia, Pemko Tanjungpinang juga akan melakukan penundaan terhadap kegiatan-kegiatan lainnya yang dianggap masih bisa dilakukan efisiensi.
“Tapi kali ini tak semua OPD, akan kita lihat dulu, sebab sebelumnya seluruh OPD sudah melakukan efisiensi dengan maksimal,” ujarnya.
Zulhidayat menambahkan, efisiensi itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan, mengingat tak lama lagi akan memasuki pembahasan APBD Perubahan 2024.
Disamping itu, ia juga mengatakan, memang rasionalisasi anggaran ini tentunya berdampak terhadap OPD-OPD di lingkungan Pemko Tanjungpinang.
Namun ia berpesan kepada OPD agar bisa melakukan terobosan untuk mencari anggaran dari pusat, untuk melaksanakan kegiatan yang sudah terprogram.
“Bisa saja kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mencari dana APBN atau pun dari Corporate Social Responsibility (CSR),” tukasnya.(zul)
Akibat pengelolaan keuangan amatiran belum abis semester I 2024 sudah defisit.