Site icon Harian Kepri

Mengenang Sang Sastrawan Fenomenal, Achdiat Karta Mihardja Penulis Novel Atheis

Foto mendiang Achdiat Karta Mihardja bersama istrinya-f/istimewa

MENDENGAR nama Achdiat Karta Mihardja, bagi sebagian orang merupakan hal yang baru. Tapi, tidak bagi para seniman, khususnya para sastrawan Indonesia.

Dia adalah Achdiat Karta Mihardja. Sastrawan fenomenal, dengan karya terbaiknya, yaitu, novel dengan judul Atheis.

Achdiat Karta Mihardja lahir di Cibatu Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, 6 Maret 1911. Kariernya di bidang menulis memang terlihat dari bakat dan pengalamannya. Bahkan, ia pernah jadi redaktur di sejumlah media cetak dan balai pustaka.

Achdiat Karta Mihardja merupakan begawan sastra dari tanah Sunda, yang terkenal sebagai penulis novel Atheis di tahun 1949. Novel ini seputar keadaan politik dan sosial di Indonesia, tahun 1950-an.

Novel buatannya menceritakan mengenai pemuda yang mendapatkan pengaruh paham Marxism-Leninism. Paham tersebut mempertanyakan kebenaran adanya Tuhan.

Akibat kepopulerannya, novel itu difilmkan dengan judul yang sama, dan mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan. Tak mengherankan, karena isi di dalam film, berkaitan dengan kondisi politik kala itu.

Kecintaannya terhadap sastra ini, juga membawa Achdiat Karta Mihardja
meraih penghargaan di Universitas Nasional Australia, tahun 1961, sekaligus membuatnya menjadi guru besar sastra Indonesia di Australia.

Satu dekade berselang, tepatnya di tahun 1971, ia memperoleh penghargaan dari Dewan Kesenian Indonesia sebagai sastrawan terbaik. Hal ini menandakan, bahwa ia memang menjadi sastrawan yang namanya patut diperhitungkan.

Mengutip dari laman harapanrakyat.com, Achdiat Karta Mihardja, memang sangat menyukai kebiasaan membaca sejak umur 10 tahun. Berasal dari keluarga petani sederhana, Achdiat sangat mencintai karya sastra.

Ia pun meminta ayahnya untuk menyekolahkannya di sekolah sastra. Permintaannya ini dipenuhi. Achdiat Karta Mihardja, akhirnya mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Sastra dan Kebudayaan Timur tahun 1932.

Dengan keuletannya dalam menulis yang tidak mengenal lelah, memberi dampak buruk pada kesehatannya. Achdiat Karta Mihardja terkena stroke di tahun 2009.

Kondisi ini pun membuatnya harus membatasi kegiatan. Selama sakit, Achdiat mendapatkan perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Australia.

Namun, takdir berkata lain. 8 Juli 2010, Achdiat Karta Mihardja dinyatakan meninggal dunia di usia 99 tahun. Kepergian sang sastrawan ini meninggalkan duka yang mendalam.

Banyak pihak yang terpukul dan terkejut karena kepergian Achdiat Karta Mihardja, mengingat karyanya yang begitu mendunia. Apalagi sudah banyak penghargaan yang ia raih sehingga terbukti berkualitas. Kiprahnya di dunia sastra memang sangat fenomenal. (kar)

Exit mobile version