Beranda Opini

Mengintip Program Food Estate di Nusa Tenggara Timur

0

Proses Pendataan Peserta Program

Usulan penerima program senantiasa dilakukan kepada kelompok-kelompok tani yang telah mendapat persetujuan PPL dan Kepala Desa.

Verifikasi oleh 2 (dua) pejabat berwenang tersebut tidak menjamin tentang konsistensi data yang diusulkan.

Dari hasil pendalaman, ternyata setiap kelompok tani memiliki data luas hamparan berbeda-beda biasanya berdasarkan kegunaan data.

Jika peruntukkannya adalah untuk mendapatkan bantuan, maka anggota kelompok cenderung melaporkan luas lahannya sedikit lebih tinggi dibandingkan kenyataannya.

Berbeda jika data tersebut digunakan dalam rangka kepentingan pengelolaan air melalui P3A, maka luas lahan yang dilaporkan akan menjadi lebih kecil, karena data P3A sangat berkaitan dengan tanggungjawab dan iuran P3A yang telah disepakati bersama yang pembebanan berdasarkan luasan areal persawahan.

Ketidaksesuaian Kalender Tanam dengan Ketersediaan Input Produksi

Tinjauan ini sangat berkaitan dengan hal yang disampaikan pada poin tentang benih unggul di atas. Akibat benih yang harus disiapkan oleh penyedia benih untuk memenuhi permintaan dari seluruh Indonesia terbatas, maka proses distribusi dari sumber produksi yang kadang harus melewati beberapa pulau dan propinsi dengan rupa-rupa masalahnya hingga sampai di tangan petani menjadi tidak tepat waktu lagi.

Demikian juga soal transportasi dan distribusi pupuk. Alhasil, walaupun secara administrasi persiapan pelaksanaan program telah matang, namun tidak dapat dilaksanakan pada musim tanam yang direncanakan, karena mengalami keterlambatan benih dan pupuk.

Situasi ini mengakibatkan seluruh proses dan urutan kegiatan program yang telah direncanakan akan menjadi sia-sia, karena pada akhirnya petani menanam kembali stok benih lama mereka yang tidak berkualitas dan kadang tidak memberikan pupuk, atau memberikan pupuk dengan dosis seadanya dan tidak sesuai kebutuhan.

Situasi ini telah berulang terjadi di wilayah NTT sejak program ketahanan pangan diluncurkan.***

Baca juga:  Menanamkan Mental Health AUD Melalui Kreativitas Guru di Pandemi Covid-19
example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini