Site icon Harian Kepri

Misni : Revitalisasi Pelantar Kuning dan Pelabuhan Kuala Riau Dimulai Tahun 2026

Warga melintas di bawah atap Pelantar Kuning, Kota Tanjungpinang yang kondisinya sangat memprihatinkan, Kamis (5/12/2024)-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Rencana revitalisasi Pelantar Kuning dan pengembangan Pelabuhan Kuala Riau (Pelantar 2), Kota Tanjungpinang melalui dana hibah Millennium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat akan dimulai tahun 2026.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan (Barenlitbang) Provinsi Kepri, Misni, menyampaikan bahwa MCC akan memulai penyusunan Detail Engineering Design (DED) pada tahun 2025 dan ditargetkan selesai pada Oktober 2025.

“Setelah DED selesai, akan dilanjutkan dengan proses pelelangan,” katanya kepada hariankepri.com, Kamis (5/12/2024).

Misni melanjutkan, jika semua proses tersebut berjalan lancar, pembangunan konstruksi kedua proyek itu diharapkan sudah dimulai pada tahun 2026.

“Itu harapan kita,” sebutnya.

Misni menegaskan, dalam program ini Pemprov Kepri hanya berperan memfasilitasi dan membantu penyusunan feasibility study (FS).

Sedangkan, untuk penyusunan DED, alokasi anggaran, dan proses pelelangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab MCC Amerika.

“Jadi kita tidak bisa mendesak mereka. Dalam artian untuk mempercepat. Karena mereka memang punya standar sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan hariankepri.com di lapangan, kondisi Pelantar Kuning saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Hampir sebagian besar dinding pembatas di pelabuhan itu sudah mulai rubuh.

Selain itu, sebagian besar atap pelabuhan itu juga sudah pecah dan kerangka penyangga atap pelabuhan itu bentuknya juga sudah tidak beraturan lagi.

Sebelumnya, CEO MCC Amerika, Alice Patterson Albright, telah meninjau lokasi pada Kamis (25/7/2024). Dalam peninjauan itu, Alice mengapresiasi upaya Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, untuk mewujudkan kolaborasi ini.

Direktur Eksekutif MCA – Indonesia, Maurin Sitorus, menambahkan bahwa tahap DED dan pengadaan akan dilakukan pada tahun 2025 – 2026.

“Estimasinya, pembangunan bisa dimulai tahun 2027 atau 2028 dengan anggaran sekitar Rp766 miliar,” pungkasnya.(kar)

Exit mobile version