“Rumah orang sudah kita sewa untuk persiapan kafilah dari kecamatan, warung-warung sudah didirikan oleh masyarakat,” ujarnya.
Yohanis sebagai ketua panitia mengungkapkan kekecewaannya, terlebih dengan keluarnya surat yang menyampaikan bahwa lokasi lomba akan dipindahkan ke Masjid Agung Natuna, keputusan ini yang membuat masyarakat Pulau Tiga kecewa.
“Kalau memang pengunduran mungkin masih dapat kami terima, kami juga memaklumi kondisi saat ini, namun jangan dipindahkan dengan alasan menghindari keramaian. Dalam pelaksaanya nanti lokasi MTQ kita bagi di tiga lokasi yang berbeda, itu rencana awal kami,” terang Ketua PAN Natuna ini.
Yohanis juga menyampaikan terimakasih kepada DPRD Natuna yang sebelumnya sudah menghadap Bupati Natuna untuk menyampaikan keluhan masyarakat Pulau Tiga, dan Bupati menyetujui pelaksanaan tetap di Pulau Tiga, namun diundur sampai batas waktu yang belum ditentukan.
“Kalau saya lihat surat terakhir itu masih bersayap, tidak ada kepastian waktu, makanya kami mengusulkan pelaksanaannya sekitar tanggal 11 sampai dengan 17 April 2020,” ujarnya.
Sementara itu Baharuddin Anggota DPRD Natuna Anggota Komisi I, mendukung upaya yang dilakukan oleh pihak panitia dan masyarakat Pulau Tiga.
Mengingat, event ini adalah acara keagamaan. Jadi, sudah sewajarnya lembaga legislatif ikut menyampaikan kepada Bupati Natuna, sehubungan dengan usulan yang disampaikan oleh ketua panitia.