TANJUNGPINANG (HAKA) – Beberapa hari belakangan ini, harga ikan di Pasar tradisional Bintan Center, Batu 9 mengalami kenaikan harga.
“Kenaikan harga ikan ini karena cuaca yang kurang bersahabat pada musim angin selatan ini,” ucap Andi salah satu pedagang ikan di Pasar Bintan Center, kepada hariankepri.com, Minggu (6/8/2023).
Ia menyebutkan, dengan cuaca angin selatan yang cukup kencang itu, membuat mayoritas nelayan tidak berani melaut.
“Otomatis ini berdampak dengan harga ikan di pasar,” imbuhnya.
Seperti harga ikan selikur, kata dia, yang sebelumnya dijual seharga Rp 28 ribu per kilogram, sekarang dijual di harga Rp 30 ribu per kilogram.
Lalu, ikan selar yang sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram, sekarang Rp 55 ribu per kilogram. Sedangkan ikan tamban sebelumnya dijual Rp 10 ribu per kilogram, sekarang sudah Rp 15 ribu per kilogram.
“Ikan memang naik, kalau subuh harganya lebih tinggi lagi, karena masih segar,” tuturnya.
Ia menambahkan, kenaikan ini terjadi sudah sekitar dua pekan terakhir, atau sejak musim angin selatan tiba.
“Prediksi saya ikan ini akan normal kembali setelah 17 Agustus 2023, karena angin sudah mulai reda,” ucapnya.
Hal yang sama disampaikan pedagang ikan lainnya, Febri. Menurutnya, meski harga ikan tergolong tinggi, tidak membuat pedagang sepi membeli.
“Memang naik, tapi kenaikannya tidak terlalu tinggi, sehingga pedagang tetap ingin membeli ikan,” sebutnya.
Sebelumnya, Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Robi menyebutkan, pada selain bertepatan dengan musim angin Selatan, tingginya kecepatan angin di Tanjungpinang ini, karena adanya badai tropis di perairan laut Filipina.
“Dengan adanya badai itu, maka tarikan anginnya sampai ke Tanjungpinang,” tuturnya.
BMKG memprediksi, kondisi ini akan terjadi hingga pertengahan Agustus 2023 mendatang. “Jika kami amati, kecepatan angin akan berkurang pertengahan bulan ini,” sebutnya Rabu (2/8/2023) saat ditemui di Kantor BMKG.
Oleh karena itu, ia pun mengingatkan kepada para nelayan dan kapal penumpang penyeberangan antarpulau di Kepri, agar waspada.(zul)