NATUNA (HAKA) – Selama ini masyarakat nelayan, baik di Kabupaten Natuna maupun Kabupaten Anambas lebih memilih membudidayakan ikan Napoleon ketimbang ikan lainnya. Namun kondisi mereka sebagai nelayan budidaya makin tidak menjanjikan, setelah ada larangan pemerintah tentang ekspor Napoleon. Akhirnya sebagai nelayan budidaya, mereka memilih ikan Kerapu.
“Kalau napoleon tak ada lagi yang berani karena dilarang pemerintah.
Padahal ikan itu sangat tinggi permintaanya dari Hongkong,” ungkap Irul nelayan budidaya asal Natuna kepada hariankepri.com.
Untuk itu, mereka telah beralih ke ikan Kerapu. Pasalnya, ikan ini juga pangsa pasarnya adalah Negara Hongkong. Ekspor dan permintaan semakin banyak setelah pemerintah pusat mencabut moratorium pengiriman ikan hidup untuk dijual.
“Permintaan dari Hongkong makin hari makin besar,” tambahnya Selasa (24/1).
Pengangkutan ataupun ekspor ini dilakukan satu bulan sekali, disaat kapal dari Hongkong datang. Bahkan pola yang sekarang, konsumen dari Hongkong tidak mematok jumlah minimal berapa kilogram mereka beli.
“Artinya berapapun yang dipunya nelayan mereka ambil,” terangnya bahagia. (fer)