NATUNA (HAKA) – Direktur Eksekutif Pusat Penelitian Asia Tenggara dan Pengelolaan Perbatasan (PPATPP), UMRAH Sayed Fauzan Riyadi mengapresiasi Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LMPUKP), yang melakukan pendampingan dan pemberian bantuan modal usaha kepada 45 debitur.
“Bantuannya senilai Rp 2,7 miliar yang diserahkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan didampingi Direktur LMPUKP kepada nelayan di Natuna,” ujarnya kepada hariankepri.com, Kamis (29/4/2021).
Sayed mengatakan, bahwa selain ancaman Illegal, Unregulated and Unreported (IUU) Fishing, nelayan daerah perbatasan juga menghadapi masalah struktur pasar dan akses pemodalan.
“Karena itu, pemberian bantuan usaha yang disertai dengan pendampingan menjadi penting, sekaligus mengetahui masalah nyata nelayan perbatasan,” tambahnya.
PPATPP UMRAH selama ini juga telah menemukan adanya penurunan tren generasi muda yang ingin menjadi nelayan.
Sehingga, perlu adanya upaya sistematis dan kolaboratif untuk mendorong generasi muda menjadi pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Sayed mengatakan, nelayan tradisional perbatasan, khususnya di Natuna merupakan pengisi wilayah laut negara yang sejak Deklarasi Djuanda telah diperjuangkan.
Sayed berharap, ke depan terjalin kemitraan strategis antara LMPUKP Kementerian Kelautan Perikanan dengan pemangku kepentingan lainnya, untuk memajukan kesejahteraan nelayan tradisional di perbatasan. (dan)