Site icon Harian Kepri

Netizen di Hari Lahir Pancasila

M Dedy Saputra

Penulis:
M Dedy Saputra
Praktisi Digital di Tanjungpinang

“Maha benar netizen dengan segara komentar-komentarnya”.

Kita sering mendengar ungkapan tersebut sebagai reaksi dari komentar netizen di media sosial. Netizen ada sebutan untuk orang-orang yang aktif menggunakan media sosial dan mengomentari apa saja postingan orang lain, tak peduli apakah mereka kenal atau tidak dengan pemilik akun yang dikomentarinya.

Komentar netizen inipun sangat beragam. Ada yang sekedar menanggapi dengan emoticon, atau cukup dengan satu dua patah kata, ada juga yang berlagak bijak seolah paling tahu tentang kondisi yang di-posting oleh pemilik akun. Banyak juga komentar pedas dan kasar yang tak patut dibaca dari netizen tak beretika.

Kadang pula ada komentar yang membuat pembacanya tersenyum bahkan sampai tertawa geli melihat polah tingkah netizen dari komentar mereka.

Bagi sebagian pengguna media sosial komentar-komentar netizen ini kerap menjadi hiburan bagi mereka, ada juga yang menelusuri komentar netizen untuk mendalami sebuah peristiwa.

Belakangan netizen kompak beramai-ramai menyoroti sindrom flexing oknum pejabat pemerintah di media sosial. Flexing ini adalah prilaku pamer kemewahan yang di-posting di media sosial.

Kekompakan netizen tersebut berhasil membuka mata aparat penegak hukum tentang keberadaan pejabat yang diduga melakukan penggelapan harta dari LHKPN.

Benar saja ada beberapa pejabat negara yang dijadikan tersangka kasus suap setelah netizen kepo mengungkapkan gaya hidup mewah oknum pejabat tadi.

Begitu juga dengan kasus penembakan Brigadir Polisi Nofriansyah Yoshua Hutabarat di rumah dinas mantan Kadivpropam Mabes Polri, Ferdi Sambo. Teka teki peristiwa penembakan tersebut terkuak setelah dukungan netizen terhadap keluarga korban yang mengalir begitu deras.

Akhirnya aparat penegak hukum menyelidiki kasus tersebut hingga berakhir di pengadilan dengan keputusan hakim yang memenuhi keadilan keluarga korban.

Dari segelintir kasus seperti disebutkan di atas, ternyata; selain ada netizen yang niretika, sok tahu dan bar-bar, ada juga netizen yang didengarkan publik dan peduli terhadap kondisi sosial.

Di hari lahir Pancasila ini, netizen kompak mengucapkan selamat hari lahir Pancasila. Semoga ucapan hari lahir Pancasila tak sekedar keluar dari ketikan jari belaka.

Sesungguhnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari lebih bermakna dari sekedar ucapan dan seremoni saja.

Hari ini, kita semua diingatkan bahwa lahirnya Pancasila adalah kebutuhan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita, sebagai pedoman hidup dan berprilaku sebagai Warga Negara Indonesia.

Selamat hari lahir Pancasila untuk seluruh netizen Indonesia.

Exit mobile version