Beranda Opini

New Normal hingga Social Bubble

0

Oleh : Robby Patria

Sepertinya rambut mulai memanjang. Masih ada keraguan ingin memotongnya di musim pandemi saat ini. Ya, biarkan saja dulu memanjang. Setidaknya sampai tak lagi masuk zona merah. Ataupun Kepri diumumkan menjadi salah satu new normal bersama dengan Yogjakarta dan Bali.

New normal kehidupan dipraktikkan negara lain yang sudah menang melawan corona misalanya di China. Tapi salah satu kotanya saat ini di-lockdown. Karena ada beberapa kena virus.

Australia, juga mulai membuka fasilitas publik. Tapi dengan tetap menjaga jarak, menggunakan masker dan rajin rajin cuci tangan. Di Selandia Baru, malah mengenalkan social bubble. Misalnya 10 warga bisa menikmati kopi bersama, bisa melaksanakan pertemuan bersama. Asalkan untuk 10 orang saja dengan orang yang sama.

Restoran, kedai kopi, atau rumah makan tidak boleh menerima pengunjung jika di dalam sudah penuh. Jika sudah ada pelanggan yang keluar dan kosong, baru boleh menerima pelanggan. Perdana Menteri Selandia Baru pun sempat tidak bisa masuk ke salah satu restoran karena sedang penuh. Namun akhirnya pemilik restoran memanggil Sang Perdana Menteri setelah ada pelanggan yang pergi. Itulah konsistensi di sana meratakan pelayanan ke semua pelanggan. Tidak ada kasta.

Kita akan melakukan penyesuaian kehidupan jika new normal ditetapkan di Kepri sebagai contoh kalau terjadi. Kalau pun itu terjadi. Kepri dan Bali dua kawasan pariwisata di Indonesia secara angka memang masih kecil tertular Covid-19.

Namun yang jadi pertanyaan, apakah nantinya warga di Kepri sanggup melakukan kehidupan dengan new normal tadi di saat vaksin belum ditemukan. Misalnya sekarang menjelang Lebaran, hampir seluruh toko pakaian, supermarket, di kawasan bisnis Tanjungpinang menjadi penuh. Ada yang pakai masker dan ada juga yang selambe.

Baca juga:  Minta Warga Kepri Bersabar, Isdianto: Kami Lagi Hitung Kebutuhan Masyarakat

Karena di Kepri memang belum mengambil kebijakan apapun baik PSBB hingga karantina wilayah. Akibatnya di Batam mulai menunjukan penambahan kasus-kasus baru yang signifikan. Jumlah orang tanpa gejala di Batam lebih dari 3000 orang. Sedangkan di Tanjungpinang 1200 orang lebih. Kita tidak tahu, OTG ini apakah sudah semuanya di rapid test atau belum.

Sementara kasus di Tanjungpinang misalnya dari yang positif 26 orang banyak disumbangkan oleh OTG. Artinya ini perlu diwaspadai untuk menetapkan new normal di Kepri. Di Batam 78 positif dan 29 khusus Galang.

Dan paling penting harusnya sebelum new normal diberlakukan pilot project, harus dilakukan tes massal dulu dalam jumlah yang banyak untuk warga Batam, Tanjungpinang dan Karimun. Ambil saja kira kira 10-20 persen dari jumlah penduduk dites. Jika hasilnya non reaktif, itu sebagai tanda tanda Kepri salah satu provinsi yang hampir menang melawan Covid-19. Mengapa hampir menang, karena tak akan menang 100 persen selagi vaksin belum ada. Membiarkan warga hidup bebas seperti sebelum Covid-19 sama dengan mengarahkan kebal kawanan. Dan itu bahaya.

Sosialisasi pemerintah harus masiv di tengah masyarakat. Agar jangan sampai lengah protokol kesehatan di mana pun berada baik di pusat pendidikan, dan pusat keramaian lain seperti pasar.

Kita semua masih rawan tertular Covid-19 walaupun secara angka PDP, ODP, dan yang positif mulai nihil. Karena kita tidak tahu siapa yang membawa virus di saat berinteraksi. Makanya WHO mewanti wanti untuk tetap menjaga jarak, menggunakan masker, rajin cuci tangan, jangan menyentuh mata, mulut dan hidung.

Data seluruh dunia menurut worldometer sampai 21 Mei yang positif mencapai 5 juta dengan kematian 329 ribu. Negara maju seperti Amerika tercatat 94.941 orang meninggal. Dan 1,5 juta positif korona. Di bawahnya ada Inggris dengan angka kematian 35 ribu jiwa.

Baca juga:  BUP Itu Badan Usaha Pelabuhan Bukan Bagian Urusan Percaloan

Ingatlah kasus flu Spanyol yang banyak memakan korban di tahun 1918 terjadi saat gelombang kedua (second wave) karena warga lengah. Dan ujian kita apakah taat protokol kesehatan atau tidak di saat Lebaran nanti. Semoga kita dapat melaluinya tanpa kenaikan angka angka yang diumumkan pemerintah.

Dan kita pun siap siap memasuki era baru. Setiap keluar rumah memakai masker. Menyiapkan hand sanitizer di motor dan mobil dan menjaga jarak 1 meter di manapun. *

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini