Site icon Harian Kepri

Ngotot Minta Proyek, Anggota Dewan Dibogem PNS

Ilustrasi perkelahian

MUARO JAMBI – Anggota Fraksi Partai Hanura DPRD Muarojambi, Samsul Bahri, dipukul salah seorang pegawai Dinas Pertanian dan Holtikultura Muarojambi, AS (56), di salah satu ruangan kantor dinas tersebut, kemarin.

Akibatnya, Samsul mengalami luka lebam pada bibir dan mata. Ia melaporkan kejadian itu ke Polsek Sekernan. Apa penyebabnya?

Pengakuan AS kepada Jambi Independent (Jawa Pos Group), pemukulan terhadap Samsul itu dilakukannya karena membela diri.

“Dia yang datang ke kantor saya ribut-ribut, terus nantang saya berkelahi, ya, saya ladeni. Kan dia yang datang ke rumah (kantor, red) saya. Kalau saya yang ke dewan, berarti saya yang nyerang ,” ungkap AS, ditemui di rumahnya, kemarin sore.

AS bercerita, penyebab konflik antara dirinya dengan Samsul dipicu masalah kegiatan pembangunan atau proyek di Dinas Pertanian dan Holtikultura Muarojambi.

Menurutnya, proyek Belanja Jaring Padi Sawah senilai Rp 832,64 juta, dipaksakan Samsul agar diserahkan kepada dirinya. Padahal, proyek itu belum ditender. Malah, belum ada proses kontrak.

Sepengetahuan dirinya, meski belum diproses, Samsul telah lebih dulu mengadakan jaring tersebut sejak beberapa bulan lalu. Ini menyalahi aturan.

Mestinya, proyek baru dikerjakan kalau sudah ada proses tender atau sudah kontrak antara dinas dengan penyelia bersangkutan. “Dia (Samsul, red) ini kelewatan. Proyek belum tender sudah dikerjakan,” tuturnya.

Bahkan, ketika AS mengecek ke salah satu gudang milik Samsul, diketahui bahwa jaring padi tersebut sudah ada di dalam gudang tersebut.

“Sudah dibelinya. Ini bukti fotonya,” ujar AS sambil menyerahkan tiga lembar foto yang menggambarkan alat-alat jaring berwarna putih kepada Jambi Independent.

AS juga menyerahkan salinan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Muarojambi 2017, formulir 2.2.1.

Sebagai sahabat, jauh-jauh hari AS sudah mengingatkan Samsul agar tidak memaksakan kehendak. Apalagi, proyek itu berada di dinas tempat ia bekerja.

Tetapi, AS menilai Samsul tidak mau mendengarkan saran darinya. Sejak itu ada ketegangan antara dirinya dengan Samsul.

Buntutnya, Samsul datang ke kantor Dinas Pertanian dan Holtikultura, Komplek Perkantoran Bukit Cinto Kenang, Sengeti, Muarojambi.

Maksud kedatangan Samsul meminta agar proyek pengadaan jaring tersebut segera dikontrak. Samsul diakui AS datang dengan wajah tak bersahabat sambil menekan salah seorang pegawai dinas.

Menyadari itu, AS datang untuk melihat apa yang terjadi. “Tiba-tiba dia bilang, kau nak ngapo? Seolah-olah ngajak ribut,” tutur AS. Karena perkataan itu, emosinya jadi terpancing dan akhirnya memukul Samsul.(jpnn.com)

Exit mobile version