Site icon Harian Kepri

Nilai Proyek Gurindam 12 Capai Setengah Triliun

Peta proyek Gurindam 12 yang dikerjakan Pemprov Kepri di Tanjungpinang

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun menegaskan, proyek pembangunan Gurindam 12 yang merupakan proyek multiyears merupakan program strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri yang akan dikerjakan hingga tahun 2020 mendatang.

Anggaran yang akan digunakan untuk membangun proyek itu tergolong besar, yakni sekitar setengah triliun atau tepatnya Rp 530 Miliar.

Nurdin menyebut jika pembangunan proyek Gurindam 12 tersebut bukanlah beban berat bagi Pemprov Kepri.

“Tidak beratlah. Karena kita ada strategi khusus,” ujarnya.

Strategi khusus yang dimaksud dengan mencari bantuan pendanaan dari pemerintah pusat untuk tahun berikutnya.

Nurdin yakin, jika tahun ini pembangunan tersebut sesuai rencana, maka pemerintah pusat mau memberikan suntikkan dana untuk pembangan tersebut.

“Karena kalau pusat melihat kita sudah mulai mereka pasti tertarik,” sebutnya.

Apalagi kata dia, dengan pembangunan itu akan semakin meningkatkan daya jual Kota Tanjungpinang.

Sebab, dengan pembangunan itu akan menjadikan Kota Tanjungpinang sebagai pusat investasi khususnya untuk dunia pariwisata.

“Karena itu kita perlu inovasi, agar mereka mau membantu,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan, (PUPRP) Abu Bakar menambahkan, di tahun 2018 ini pagu anggaran yang dialokasikan Pemprov Kepri untuk memulai proyek multiyears tersebut sebanyak Rp 95.374.000.000.

Rencananya kata dia, dalam waktu dekat proyek tersebut sudah akan tayang di laman LPSE Provinsi Kepri.

“Sekarang kita sedang melakukan proses melengkapi dokumen untuk mengikuti proses lelang. Soal AMDAL sudah selesai. Tinggal kita ikuti proses lelang,” jelasnya.

Adapun pekerjaan yang akan dilakukan di tahun pertama ini akan dimulai dari depan Ocean Corner hingga kawasan Tanjungbuntung (depan Monumen Raja Haji Fisabilillah).

“Sepanjang kawasan itu akan dilakukan reklamasi untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) luasnya 4,7 hektar. Dengan jarak dari darat ke laut hingga 150 meter,” jelasnya.

Ia menjamin, proyek pembangunan ini tidak akan mengganggu Taman Laman Boenda yang ada sekarang. Justru kata dia, proyek ini akan memperluas kawasan tersebut.

Untuk tahap berikutnya kata dia, pembangunan proyek ini juga akan dilanjutkan dengan pembangunan jalan lingkar serta jembatan di laut hingga menuju kawasan pintu masuk Jembatan I Pulau Dompak.(kar)

Exit mobile version