TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan nota keuangan Ranperda APBD Perubahan Kepri Tahun 2024 di Aula Wan Sri Beni Dompak, Kota Tanjungpinang, Senin (29/7/2024).
Dalam pidatonya, Ansar menggaris bawahi beberapa poin penting. Utamanya soal pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2024.
“Berdasarkan data BPS, ekonomi Kepri mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 dan ini menjadi angka pertumbuhan tertinggi kedua di Sumatera,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan, dengan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan, tercatat menurun menjadi 5,37 persen pada Maret 2024.
“Pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin mencapai 5,69 persen,” ujarnya.
Sedangkan untuk tingkat inflasi pada Mei 2024 di Provinsi Kepri, tercatat sebesar 3,67 persen pada year on year, yang berakibat pada menurunnya daya beli masyarakat serta investasi dan produksi.
“Oleh karena itu, penting bagi Pemprov Kepri untuk mengendalikan inflasi guna menjaga daya beli masyarakat dengan lebih baik,” terangnya.
Berdasarkan capaian ekonomi makro pada semester pertama tahun 2024 katanya, dirinya menekankan perlunya prioritas pembangunan daerah sesuai tema dan peningkatan investasi.
“Pembangunan daerah harus dilakukan dengan tata kelola pemerintahan yang baik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Melayu dan Nasional,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ansar juga memaparkan 3 pertimbangan yang menjadi dasar perubahan untuk APBD Perubahan selama 6 bulan ke depan.
Dia berharap, usai pelaporan dokumen tersebut, dapat dibahas secara bersama dan disetujui untuk menjadi Peraturan Daerah (Perda). (dim)