Gubernur Tunaikan Janji Kunjungi Korban Anambas (2 Habis)
SEHARI setelah tiba di Anambas, tepatnya Jumat (26/1/2018) seperti biasa, Gubernur Nurdin Basirun kembali menyapa warga, dan berkeliling Tarempa.
ZULFIKAR
Anambas
Pasar ikan menjadi lokasi yang ditujunya waktu itu. Sesampainya di lokasi, Nurdin pun mentraktir para ibu-ibu yang sedang berbelanja.
“Ayo siapa yang mau ikan pilih aja,” sebutnya.
Tak pelak, tawaran Nurdin itu pun tak disia-siakan. Bahkan, ada pula beberapa orang ibu yang tanpa sungkan memerintah Nurdin untuk mengikatkan ikan.
“Alamak, saya diperintah. Tapi tak apalah sekali-sekali. Ayo siapa yang mau lagi angkut aja,” ujarnya.
Usai mentraktir ikan, Nurdin beserta rombongan melanjutkan kegiatan dengan sarapan pagi di Kedai Kopi Murai, Tarempa. Setelah sarapan, Nurdin dan rombongan meninjau posko bencana dan mengunjungi beberapa lokasi bencana di Tarempa.
Mendekati tengah hari, rombongan pun bertolak menuju ke Letung, Kecamatan Jemaja. Sesaat setelah kapal lepas tali, Nurdin langsung menggelar rapat tertutup di lantai satu kapal, dengan seluruh kepala OPD yang ikut dalam rombongan itu.
Perjalanan menuju Letung memang tidak berjalan mulus. Kapal Seven Star yang membawa rombongan tiba-tiba mengalami kerusakan mesin. Hampir satu jam rombongan terombang-ambing di laut.
Namun, akhirnya kapal dapat melanjutkan perjalanan menuju Jemaja hanya dengan menggunakan satu mesin. Praktis, jarak tempuh yang sedianya dua jam menjadi empat jam perjalanan.
Mendekati waktu Salat Jumat, rombongan pun tiba di Letung. Sesampainya di Letung rombongan langsung bergegas menuju Masjid Al Kautsar untuk menunaikan ibadah Salat Jumat.
Usai salat dan makan siang. Gubernur yang didampingi kepala OPD beserta awak media yang ikut dalam rombongan langsung meninjau beberapa lokasi bencana sekaligus menyerahkan santunan untuk warga yang menjadi korban di Kecamatan Jemaja.
Hampir tiga jam berkeliling, kepada awak media Nurdin menyampaikan, bencana yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Anambas murni terjadi karena faktor alam.
“Setelah kejadian ini masyarakat dan pemerintah setempat dapat lebih menjaga lingkungan di Anambas,” pesannya.
Karena kata dia, lebih baik mencegah daripada harus memperbaiki. Sebab, untuk memperbaiki kerusakan pasca bencana membutuhkan tenaga serta anggaran yang tidak sedikit jumlahnya.
Selain itu, ia juga berharap, perusahaan yang melakukan aktivitas di Anambas juga diminta dapat lebih memperhatikan lingkungan. Masyarakat juga diminta untuk tidak lagi bermukim di bawah bukit.
“Karena kondisi tanah disini yang subur sewaktu-waktu bisa menjadi longsor,” sebutnya.
Setelah puas berkeliling, sekitar pukul 17.00 WIB rombongan pun berangkat menuju Kota Tanjungpinang. Lebih dari separuh perjalanan, rombongan yang awalnya tertidur pulas, dikejutkan dengan insiden meninggalnya salah satu penumpang kapal tersebut.
Penumpang yang merupakan warga Letung itu sejatinya hendak berobat di RSUP Tanjungpinang. Namun, takdir berkata lain, wanita yang menderita penyakit komplikasi itu menghembuskan nafas terakhir sebelum sampai di Kota Tanjungpinang.
Gubernur Nurdin yang sejak awal berada di lantai 1 kapal, langsung buru-buru turun dan ikut membacakan doa untuk almarhumah. Bahkan, Nurdin terlihat memberikan semangat ke suami almarhumah untuk bisa tegar menghadapi musibah.
Endy Maulidi yang merupakan tokoh masyakat yang ikut dalam rombongan secara spontan menjalankan kotak untuk memungut sumbangan dari rombongan sebagai tanda duka untuk keluarga yang ditinggalkan. Pukul 12.00 WIB kapal rombongan pun akhirnya tiba di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang. ***