JAKARTA (HAKA) – Gubkepri Nurdin Basirun, menyampaikan ke Menhub Ignasius Jonan, adanya program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin ke LPG untuk nelayan, yang dimulai tahun 2017. Kepada Jonan, Nurdin meminta 500 unit paket mesin lengkap, dan segera direalisasikan pertengahan tahun ini. Tak hanya dikabulkan, bahkan Jonan menambahnya jadi 1.000 unit mesin untuk Kepri.
“Cukup 500 unit Pak Gubernur? 1.000 unit lah ya, saya kasih. Pokoknya Pak Gubernur kirim data lengkap nelayan ke Kementerian ESDM. One Name, One Address ya. Harus nelayan yang ada kapal, ya, Pak Gub, ” ujar Ignasius Jonan, yang langsung disambut gembira oleh Gubkepri Nurdin Basirun.
Jonan menyebutkan program konversi tersebut untuk mengurangi ketergantungan nelayan pada BBM yang biayanya tinggi. Jonan menargetkan tahun 2018, seluruh nelayan di seluruh Indonesia sudah menggunakan paket mesin lengkap untuk nelayan ini.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap konversi paket mesin nelayan ini harus terealisasikan tahun 2018. Tahun 2019 kami targetkan tuntas. Ada masalah lain yang muncul, itu pasti. Karena kita membuat program pasti ada dampak di lapangan. Masyarakat Indonesia harus lepas dari BBM karena Negara tidak sanggup memberikan subsidi terus menerus. Jad siapa daerah yang siap, kami segera realisasikan. Seperti Kepri ini. Minta 500 unit, saya kasih 1000 unit,” tegas Jonan.
Gubernur Kepri menyambut gembira 1000 unit paket lengkap mesin nelayan yang diberikan Menteri Jonan. Gubernur segera meminta Kepala Dinas ESDM Pemprov Kepri, H Amjon, untuk mendata para nelayan se-Kepri sebagai calon penerima paket lengkap mesin nelayan kementerian ESDM.
“Segera data Pak Kadis. Bagi nelayan yang mau bekerja tapi tidak ada kapal, kita carikan jalan keluarnya,” tegas Nurdin.
Pemberian paket perdana konversi BBM ke BBG untuk nelayan ini berupa mesin kapal, konverter kit serta pemasangannya, tabung LPG beserta isinya.
Sedang kriteria penerima paket mesin ini adalah nelayan pemilik kapal 5 GT. Kapal yang dimiliki berbahan bakar bensin. Kapal yang digunakan memiliki daya mesin 13 HP. Jenis alat tangkap yang digunakan, adalah alat tangkap yang ramah lingkungan, dan belum pernah menerima bantuan sejenis dari pemerintah pusat, daerah, atau badan usaha lainnya. (red/humas pemprov)