
BINTAN (HAKA) – Kapolres Bintan AKBP Yunita Stevani menanggapi kasus seorang anggota Polres Bintan berinisal AD, telah menjadi tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Iya benar, dia adalah anggota Polres Bintan aktif, terlibat kasus TPPO PMI yang ditangani oleh Polresta Tanjungpinang,” ucap Yunita kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Pihaknya akan menggelar sidang kode etik untuk tersangka AD itu. Namun, Yunita, belum bisa memastikan kapan agenda etik profesi anggota Polri tersebut.
“Tetap kami laksanakan sidang etik, tapi kami harus menunggu putusan inkrah dari pengadilan sebagai dasar hukumnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polresta Tanjungpinang AKP Agung Tri Poerbowo mengatakan, selain oknum polisi AD. Pihaknya, juga menetapkan istri yang bersangkutan sebagai tersangka dalam kasus itu.
“2 orang tersangka itu merupakan sepasang suami istri,” tuturnya dengan singkat.
Ia menambahkan bahwa oknum Polisi dari Polres Bintan beserta istrinya diduga kuat terlibat melakukan TPPO PMI secara ilegal dari Tanjungpinang ke Malaysia.
Sepasang istri itu menjanjikan memberangkatkan korban ke Malaysia. Namun, korban mengibap terlebih dahulu di rumah pasangan itu selama 2 bulan, ebelum ke negara tetangga Indonesia itu.
Ternyata, sambung Agung, setelah korban ditahan selama 2 bulan. PMI itu tak kunjung diberangkatkan ke Malaysia.
“Sehingga, korban melaporkan oknum polisi itu ke Mapolresta Tanjungpinang,” tutupnya. (rul/dim)