TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat, pada Oktober 2024 Provinsi Kepri mengalami inflasi Year on Year (yoy) sebesar 2,31 persen.
Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati menuturkan, pada Oktober 2024 Indeks Harga Konsemen (IHK) di Kepri tercatat sebesar 106,38.
Margaretha melanjutkan, dari tiga kabupaten/kota di Kepri. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Batam yakni sebesar 2,48 persen, dan disusul Kabupaten Karimun 2,28 persen.
“Sedangkan terendah terjadi di Kota Tanjungpinang sebesar 1,32 persen,” katanya, dilansir dari Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Kepri, Senin (4/11/2024).
Adapun komoditas penyumbang inflasi y-on-y pada Oktober 2024, terbesar disumbang dari emas perhiasan sebesar 0,45 persen. Kemudian, disusul listrik sebesar 0,26 persen, tarif parkir 0,18 persen, dan beras 0,16 persen
“Selanjutnya, sigaret kretek mesin (rokok) 0,09 persen, dan sewa rumah 0,08 persen,” paparnya.
Disampaikannya juga, untuk tingkat inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Kepri juga mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Dia menjelaskan, inflasi itu terjadi karena kenaikan IHK dari 106,32 pada September 2024 menjadi 106,38 pada Oktober 2024.
“Sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,17 persen,” pungkasnya.
Dari data yang ditunjukkan oleh Badan Pusat Statistik Kepri itu, dua daerah yang inflasinya tinggi, adalah wilayah yang dipimpin oleh HM Rudi (Kota Batam, red) dan Aunur Rafiq (Karimun, red). (kar/fik)