BATAM (HAKA) – Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kepri, Lagat Siadari menyebut, pendaftaran QR Code untuk subsidi Pertalite di Kota Batam belum maksimal, karena hingga saat ini datanya belum mencapai 50 persen.
Ia mengatakan, dari 150 ribu kendaraan yang terdata di kota Batam, hingga saat ini hanya ada sekitar 40 ribu kendaraan yang terdaftar untuk program tersebut.
“Pendaftaran QR Code subsidi Pertalite di Batam belum optimal, dan kondisi serupa terjadi di wilayah lain di Kepri,” ujarnya kepada hariankepri.com kemarin.
Pihaknya juga telah meminta klarifikasi dari PT Pertamina Patra Niaga Batam dan Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Batam, mengenai implementasi program ini yang mulai berlaku pada 1 Oktober 2024 mendatang.
“Kami meminta Pertamina dan Pemda untuk mempercepat pendaftaran dengan mempermudah akses pendaftaran di setiap SPBU,” tuturnya.
Dia mengatakan, tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua kendaraan terdaftar dengan baik agar subsidi itu tepat sasaran.
“Program ini bertujuan untuk mengawasi stok BBM di SPBU dan mengurangi penyalahgunaan,” pungkasnya. (dim)