TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Tanjungpinang, Habibi mengatakan, saat ini angkutan Bus Rapite Transite (BRT) melayani dua rute.
Ia menjelaskan, untuk rute pertama dari terminal Sei Carang sampai Senggarang. Yang kedua rutenya, dari terminal sampai Pulau Dompak.
“Rute itu sesuai dengan permintaan masyarakat,” kata Habibi kepada hariankepri.com, Senin (11/12/2023).
Habibi mengatakan, untuk rute dari terminal ke Senggarang, penumpang didominasi pelajar SMP dan SMA. Untuk rute arah Pulau Dompak sebagian besar mahasiswa.
“Kalau kita lihat sampai saat ini belum ada pegawai yang menggunakan BRT dari rute terminal ke Dompak,” ungkapnya.
Menurut Habibi, kecenderungan warga menggunakan angkutan umum di Kota Tanjungpinang, semakin lama makin berkurang.
Ia menduga, menurunnya warga pakai angkutan umum, karena kepemilikan kendaraan bermotor sudah tinggi. Ditambah lagi, harga motor juga makin murah.
“Apalagi Kota Tanjungpinang ini kecil. Tapi pelan-pelan kita berusaha menyosialisasikan penggunaan angkutan ini,” ujarnya.
Habibi menerangkan, untuk ongkos BRT bagi penumpang umum Rp 4 ribu sedangkan untuk pelajar Rp 2 ribu. Tapi penumpang yang umum tidak ada, hanya didominasi pelajar.
“Bus juga tiap hari gak sampai full. Sekitar belasan orang aja per hari,” pungkasnya. (sap)
Sebenarnya bukan itu masalahnya, masalahnya saat penumpang sampai di halte mereka harus jala. Ratusan meter ke dalam/ke arah perumahan.. mengingat tidak terintegrasi antara jalan besar dan rumah warga apalagi sekolah dan universitas..beli motor bekas aja sudah murah ditambah DP kredit motor