
SIAPA Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur, yang akan bertanding di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepri? ini menjadi berita yang paling ditunggu masyarakat Kepri pada Pilkada serentak tahun ini.
Pilgub Kepri menjadi momen klimaks pesta politik di Kepri, setelah beberapa figur untuk pemilihan Wali Kota dan Bupati sudah muncul ke permukaan, dan menyatakan diri siap untuk bertanding.
Untuk Pilgub Kepri, hingga saat ini masih 3 tokoh yang paling banyak dibicarakan masyarakat Kepri. Mulai dari kedai-kedai kopi, hingga ke ruang-ruang kerja kantor pemerintahan.
Mereka adalah Ansar Ahmad yang masih menjabat Gubernur Kepri, Wali Kota Batam HM Rudi dan Kapolda Kepri, Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah. Menariknya, ada juga beberapa tokoh yang dipandang layak menjadi orang nomor dua di Kepri.
Potensi itu masih mengerucut ke nama Bupati Karimun Aunur Rafiq, Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Kepri, Suryani, dan Isdianto mantan Gubernur Kepri yang kini sedang berjuang di Mahkamah Konstitusi (MK), agar salah satu klausal aturan tentang Gubernur pengganti yang bukan hasil pilkada, bisa maju sebagai Wakil Gubernur.
Namun banyak spekulasi yang mencuat di publik, bahwa pasangan Cagub-Cawagub juga berpotensi diisi oleh para figur yang selama ini digadang-gadang sebagai calon Gubernur. Yaitu, Rudi dan Yan Fitri.
Ada yang memasangkan, Ansar-Rudi serta Ansar-Yan Fitri. Hal ini tentu sah-sah saja. Karena selain politik itu dinamis, masing-masing tokoh ini juga memiliki elektabilitas yang cukup baik di masyarakat.
Beberapa bulan lalu, Ansar dijodohkan dengan Aunur Rafiq. Dalam perjalanannya duet ini mulai menunjukkan tren penurunan bahkan tidak muncul lagi setelah kemunculan nama Yan Fitri. Kapolda Kepri ini, banyak diunggulkan sebagai penantang baru calon Gubernur, dan tidak sedikit masyarakat yang mendorong Yan, maju mendampingi Ansar Ahmad.
Di opsi lain, pasangan Ansar-Rudi, ini masih menjadi perdebatan panas di arus bawah. Ada yang setuju dan begitu juga sebaliknya. Yang setuju, rata-rata menyatakan kalau keduanya memiliki kinerja yang baik, pemimpin yang berhasil membangun daerah jadi jika bergabung maka pemerintahan di Kepri akan semakin baik.
Begitu juga sebaliknya, karena keduanya dinilai sebagai kepala daerah yang sukses, maka adu program akan lebih baik menempatkan mereka bersaing di Pilgub Kepri.
Sedangkan, Ansar-Yan Fitri dari awal kemunculan Kapolda Kepri ini, peta politik pun mulai berubah. Jika awalnya masyarakat Kepri hanya menjagokan Ansar Ahmad dan Rudi, kini nama Yan pun mulai menjadi perbincangan. Bahkan diprediksi, kehadirannya mampu “mendamaikan” perseteruan antara Ansar dan Rudi.
Jika Yan menjadi sosok Wakil Gubernur, dengan posisi saat ini sebagai Kapolda, namanya akan mudah dikenal oleh masyarakat, berbeda dengan calon wakil yang lain yang tentunya harus dikenalkan lagi kepada masyarakat luas. Sehingga ketika nanti masa kampanye dimulai, branding “mantan Kapolda Kepri” tentu akan lebih mudah diingat.
Secara pribadi, Yan Fitri juga memiliki personal branding yang cukup baik. Sebagai budak Pinang yang berhasil menjadi salah satu Jenderal terbaik dari Kepri.
Namun tentunya semua itu kembali lagi ke partai pengusung dan hasil survei elektabilitas, yang juga menjadi dasar partai akan mengusung calon yang bakal maju di kontestasi kepala daerah. (arp)